Membaca Arah Pemberitaan Covid-19

- Editor

Jumat, 8 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Isu Covid-19 mendominasi isi berita surat kabar nasional sepanjang catur wulan pertama 2020. Pada April, jumlah pemberitaan menurun, tetapi menunjukkan variasi pembingkaian isu.

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN–Di tengah pendemi covid-19 yang melanda Tanah Air tidak membuat Ade (56), patah semangat menjajakan koran. Setiap pagi hingga siang ia mengecer koran kepada pengendara yang melintas di perempatan Gaplek, Tangerang Selatan, Banten, seperti pada Jumat (27/3/2020).

Isu Covid-19 mendominasi isi berita surat kabar nasional sepanjang catur wulan pertama 2020. Pada April, jumlah pemberitaan menurun, tetapi menunjukkan variasi pembingkaian isu. Bagaimana jurus harian nasional memberitakan Covid-19?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selama Januari hingga April 2020, tercatat 590 berita ditempatkan sebagai berita utama di halaman satu enam surat kabar nasional, yaitu Kompas, Koran Sindo, Republika, Media Indonesia, Koran Tempo, dan juga Indopos.

Melalui analisis isi terhadap berita tersebut, ditemukan bahwa tema kesehatan menjadi paling populer, dengan pemberitaan 287 kali (48,6 persen). Dari pemberitaan bertema kesehatan itu, isu virus korona mendominasi dengan 225 berita (78,4 persen).

Jika diingat kembali, rangkaian pemberitaan tentang penyebaran virus yang saat ini kita kenal dengan virus SARS-CoV-2, dimulai sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan adanya kasus pneumonia dengan penyebab tak diketahui di Wuhan, Provinsi Hubei, China, pada 31 Desember 2019. Sejak itu, simpang siur informasi mulai menjejali media massa Indonesia.

Di Indonesia, tensi pemberitaan baru mulai meninggi sejak ditemukan dan diumumkannya kasus positif Covid-19 pertama di Indonesia, tepatnya warga Depok, pada 2 Maret 2020.

Peristiwa-peristiwa terkait pandemi Covid-19 dalam kerangka medis selama empat bulan terakhir diberitakan oleh semua media massa. Meski demikian, jumlah berita soal virus korona tipe baru yang dijadikan berita utama (headline) berbeda-beda di tiap surat kabar.

Kompas menjadi media yang paling sering menyoroti isu ini dengan 46 berita. Kemudian berturut-turut Koran Sindo (42 berita), Republika dan Media Indonesia (41 berita), Koran Tempo (30 berita), dan Indopos (25 berita).

Selain dalam lingkup tema kesehatan, sebanyak 20 berita tentang Covid-19 juga ditemukan dalam tema pemberitaan lainnya, yaitu ekonomi (15 berita), sosial (2 berita), dan masing-masing satu berita bertema hukum, pendidikan, dan gaya hidup.

Arah pemberitaan
Pembahasan Covid-19 di ranah ekonomi paling banyak dilakukan oleh Koran Sindo dan Republika masing-masing dengan 5 berita. Kemudian Koran Tempo memberitakan 3 kali dan Media Indonesia 2 kali. Sementara itu, eksplorasi pada tema lain ditunjukkan Indopos dengan membingkai isu Covid-19, masing-masing sekali pada tema sosial, pendidikan, dan gaya hidup.

Dari data di atas, terdapat empat media yang menempatkan berita kesehatan soal virus korona lebih dari 40 kali dan dua lainnya kurang dari 30 kali. Arah pemberitaannya juga berbeda di tiap media. Kompas fokus pada aspek kesehatan, sementara Koran Sindo dan Republika punya perhatian pada aspek ekonomi. Indopos, dengan jumlah pemberitaan paling sedikit unggul lewat keberagaman tema yang diangkat seputar pandemi Covid-19.

Jika dilihat dari proporsi berita setiap bulan, pada Januari tema kesehatan dibahas sebanyak 17,6 persen dan menempati posisi kedua setelah tema hukum. Fokus memusat pada tema ini mulai dominan pada Februari hingga April. Tema kesehatan konsisten berada di posisi teratas. Pada Februari, jumlah pemberitaan tercatat 24,2 persen. Puncaknya pada Maret dengan porsi pemberitaan 82,1 persen. April 2020, tema ini menurun meski tetap tinggi dengan 71,6 persen.

Melandai
Sepanjang April 2020, terdapat 148 berita yang terdata sebagai pemberitaan utama di halaman satu enam media cetak. Tema paling atas adalah kesehatan dengan 106 berita (71,6 persen). Tema ini terdiri dari penanganan virus korona dari sisi medis (54 berita), kebijakan pemerintah (37 berita), larangan mudik (12 berita), dan isu lainnya (3 berita).

Pemberitaan tentang penanganan virus korona dari sisi medis, misalnya, mengulas soal data pasien, distribusi alat pelindung diri (APD), pembuatan ventilator, dan pemeriksaan spesimen. Isu ini berturut-turut diberitakan Indopos (14 kali), Kompas (10 kali), Koran Tempo, Media Indonesia, dan Media Indonesia (masing-masing 8 kali), dan Republika (6 kali).

Pemberitaan soal kebijakan pemerintah dalam tema kesehatan ternyata juga berfokus pada diskursus mengenai pandemi Covid-19. Pemberitaan terkait kebijakan pemerintah ini membahas tentang pembatasan sosial berskala besar (PSBB), kedisiplinan warga menjaga jarak, dan pengaturan jam operasi transportasi publik. Berita ini diturunkan oleh semua media masing-masing dengan jumlah Media Indonesia (10 kali), Kompas dan Republika (8 kali), Koran Tempo dan Koran Sindo (5 kali), serta Indopos (1 kali).

Demikian pula halnya dengan isu larangan mudik. Persoalan ini menjadi buntut dari pemberlakuan pembatasan sosial demi memutus rantai penularan virus SARS-CoV-2. Lima media memberitakan soal larangan mudik, yaitu tiga kali oleh Republika dan Media Indonesia serta dua kali oleh Kompas, Koran Tempo, dan Media Indonesia. sementara Indopos absen dari isu ini.

Kompas di sisi lain juga mengambil angle pemberitaan terkait pelayanan publik. Demikian pula Koran Tempo dan Koran Sindo dengan variasi pemberitaan Covid-19 dalam bingkai bantuan sosial. Pada April, Indopos justru tidak sevariatif tiga bulan lalu, dengan hanya menyentuh isu kebijakan pemerintah dan penangan Covid-19 dari sisi medis.

Bervariasi
Meski jumlah pemberitaan dengan tema kesehatan turun 10 persen dari bulan sebelumnya, hampir seluruh variasi isu condong pada pemberitaan tentang Covid-19. Pemberitaan tentang Covid-19 melandai, tetapi makin bervariasi karena kompleksitas peristiwa yang terjadi pada April. Hal ini terbaca dari perbandingan data pemberitaan utama pada Maret dan April. Pada Maret, tema kesehatan juga masih mengulas soal penyakit demam berdarah.

Beberapa isu lain yang disorot pada April terkait dengan kondisi perekonomian, datangnya bulan Ramadhan, dan kasus-kasus kriminalitas. Tercatat 23 berita bertema ekonomi, 7 berita bertema keagamaan, dan 5 berita bertema hukum dan kriminalitas. Pun, berita ini memiliki kaitan dengan isu Covid-19.

Pena dan lensa awak media saat ini ditujukan untuk melaporkan perkembangan terbaru penanganan penyebaran virus SARS-CoV-2. Wabah ini nyatanya memang telah menggoyahkan semua pilar kehidupan. (Litbang Kompas)

Oleh ARITA NUGRAHENI

Sumber: Kompas, 8 Mei 2020

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 6 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB