Mayoritas Primata Dunia Terancam

- Editor

Jumat, 20 Januari 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kajian populasi hewan primata secara global menunjukkan 60 persen jenis di antaranya terancam punah dan 75 persen di antaranya terus mengalami penurunan. Di Indonesia, primata kunci, yaitu orangutan, sejak pertengahan tahun 2016 diturunkan statusnya dari kritis menjadi terancam punah atau selangkah menuju punah di alam.

Studi pada Science Advances berjudul “Impending extinction crisis of the world’s primates: Why primates matter” itu juga menunjukkan, populasi beberapa spesies sangat mengkhawatirkan. Gibbon hainan dari Tiongkok dilaporkan tersisa 35 ekor saja.

“Populasi spesies kukang, monyet, dan kera-seperti kukang ekor cincin, monyet udzunga, monyet yunnan, lutung kepala putih, dan gorila grauer-turun hingga beberapa ribu individu,” kata Paul Garber, satu dari 28 penulis jurnal dalam situs Seeker.com, jejaring digital ilmu pengetahuan, 18 Januari 2016.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dari 504 spesies primata dunia, dua pertiga di antaranya ada di Indonesia, Kongo, Brasil, dan Madagaskar. Badan Konservasi Dunia (IUCN) mencatat ancaman utama primata terkait perkebunan, pembalakan, peternakan, dan perburuan.

Kajian itu juga mengakui upaya perlindungan primata butuh pendekatan solusi kesejahteraan yang bersumber dari hutan atau habitat orangutan. Perlu kesadaran peran primata bagi sistem hutan tropis dan ekowisata.

Sambil mendorong langkah itu, Russell Mittermeier, Ketua Grup Peneliti Primata pada IUCN, menekankan agar dunia fokus melindungi habitat-habitat penting primata. “Jika menunggu kita menyiapkan segala sesuatunya, primata akan hilang sebelum itu selesai,” kata dia.

Orangutan sumatera
Habitat penting orangutan sumatera (Pongo abelii) di Taman Nasional Gunung Leuser kini juga dalam ancaman. Daerah Kappi yang berstatus zona inti itu hendak diturunkan statusnya jadi zona pemanfaatan demi pembangunan infrastruktur pembangkit listrik tenaga panas bumi.

Rekomendasi dari kajian Universitas Gadjah Mada itu diprotes konsorsium LSM di Aceh. “Rekomendasi perubahan zonasi kawasan lindung yang merupakan bagian dari Kawasan Warisan Hutan Tropis Sumatera UNESCO ini akan menghancurkan zona inti di jantung Kawasan Ekosistem,” kata Farwiza Farhan, Ketua Yayasan Hutan, Alam, dan Lingkungan Aceh.

Ia mengatakan, daerah Kappi merupakan penyedia jasa lingkungan bagi masyarakat Aceh. Risiko kehancuran itu jauh lebih tinggi dari potensi listrik berdaya relatif kecil, 142 MW, dibandingkan pilihan daerah lain yang lebih dekat dengan Banda Aceh.

Ia berharap Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan menolak permintaan penurunan status zona inti di Leuser itu. Ia juga meminta agar perlindungan ditingkatkan. (ICH)
———-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 21 Januari 2017, di halaman 14 dengan judul “Mayoritas Primata Dunia Terancam”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB