Matahari Lintasi Khatulistiwa Hari Ini

- Editor

Selasa, 22 Maret 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Karena pengaruh kemiringan poros bumi, matahari seolah-olah bergerak ke belahan bumi utara dan selatan sepanjang tahun sehingga matahari dua kali dalam setahun melalui garis lintang nol derajat, yang biasa disebut sebagai garis ekuator atau khatulistiwa. Biasanya, matahari melintas di atas khatulistiwa tanggal 21 Maret dan 23 September dan biasa disebut equinox. Artinya, hari ini, Senin (21/3/2016), merupakan equinox pertama di 2016.

Karena terjadi setiap tahun, equinox sebenarnya fenomena lumrah. Namun, equinox akhir-akhir ini mendapatkan perhatian publik karena beredarnya kabar melalui media sosial ataupun pertukaran informasi lewat berbagai sarana komunikasi bahwa equinox bakal menyebabkan kenaikan suhu drastis, hingga 40 derajat celsius.

“Karena ada kaitannya dengan cuaca, BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) meluruskan informasi yang beredar,” ujar Kepala Bidang Informasi Meteorologi Publik BMKG A Fachri Radjab, Senin, di Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Fachri menjelaskan, fenomena equinox memang benar ada dan memberi dampak berupa pemanasan maksimal. Kondisi itu menjadi salah satu faktor peningkatan suhu permukaan di sejumlah lokasi, tetapi bukan satu-satunya faktor dan tidak sampai memicu kenaikan suhu ekstrem. Suhu masih dalam batas normal, yakni rata-rata 32-38 derajat celsius di Indonesia.

Cukup minum
Terkait saran menjaga hidrasi tubuh dengan minum cukup, misalnya, Fachri berpendapat hal itu memang perlu dijalankan masyarakat ketika menghadapi panas terik, bukan hanya karena equinox.

Kukuh Ribudiyanto, Kepala Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG, menambahkan, equinox juga merupakan hal yang berbeda dari fenomena suhu panas yang ekstrem, seperti pernah terjadi di India tahun lalu dan menewaskan lebih dari 2.000 orang. Waktu itu, suhu panas ekstrem dipicu angin panas dari padang pasir Iran dan Afganistan yang melalui Laut Arab dan tertahan di Pegunungan Himalaya. Ini membuat angin panas bertahan lama di kawasan India (Kompas, 28/5/2015).

Fachri menjelaskan, setelah equinox pertama ini, matahari seolah-olah bergerak ke arah utara. Ketika sudah mencapai 23,5 derajat lintang utara sekitar tanggal 21 Juni, matahari akan berbalik ke arah selatan, sehingga 23,5 derajat lintang utara disebut sebagai titik balik utara. Kemudian, matahari kembali melintasi khatulistiwa atau terjadi equinox kedua pada 23 September. Matahari lalu terus bergerak ke selatan hingga mencapai titik balik selatan (23,5 derajat lintang selatan) di 22 Desember, untuk kemudian berbalik ke utara dan mengulangi siklus gerak semu matahari, termasuk equinox-equinox berikutnya.

21375a43046342a5b2721668bcc33a49KOMPAS/JOHANES GALUH BIMANTARA–Kepala Bidang Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kukuh Ribudiyanto menjelaskan tentang fenomena equinox, Senin (21/3/2016), di Jakarta. Equinox terjadi dua kali dalam setahun, yaitu untuk menyebut momen saat matahari melintasi garis lintang nol derajat sekitar tanggal 21 Maret dan 23 September.

Dalam keterangannya pekan lalu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Yunus S Swarinoto mengatakan, BMKG mengimbau masyarakat agar tidak mengkhawatirkan dampak equinox. Secara umum, kondisi cuaca di beberapa wilayah Indonesia memang cenderung kering saat ini. Sumatera bagian utara, misalnya, sudah memasuki musim kemarau. Terlepas dari isu equinox, BMKG meminta masyarakat tetap meningkatkan daya tahan tubuh serta menjaga kesehatan keluarga dan lingkungan untuk mengantisipasi cuaca panas yang biasa dihadapi setiap tahun.

Berdasarkan penjelasan di laman The Telegraph hari ini, equinox berasal dari bahasa Latin yang berarti malam yang setara (equi berarti setara dan nox berarti malam). Ini lantaran saat equinox terjadi, durasi malam dan siang hampir setara, yakni 12 jam walaupun tidak persis sama pada kenyataannya.

Equinox bulan Maret di belahan bumi utara kerap dirayakan sebagai penanda hari baru mengingat equinox Maret menjadi awal musim semi di utara. Banyak kebudayaan memiliki perayaan berupa festival dan liburan musim semi sekitar equinox Maret, salah satunya Paskah. Di Jepang, momentum sekitar equinox Maret ditandai oleh bermekarannya bunga sakura yang sangat dinantikan.

J GALUH BIMANTARA

Sumber: Kompas Siang | 21 Maret 2016

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta
Berita ini 7 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 2 Juli 2025 - 18:46 WIB

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Jumat, 27 Juni 2025 - 05:33 WIB

Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Berita Terbaru

Artikel

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Jun 2025 - 14:32 WIB