Matahari Dekati Kegiatan Puncak Sebelas Tahunan

- Editor

Senin, 17 April 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Matahari, yang pernah disembah sebagai tuhan atau dewa, kini mulai mengungkapkan rahasia-rahasia kekuatannya yang menakjubkan sebagai bintang yang amat besar pengaruhnya terhadap bumi yang kita diami. Matahari juga kian garang lantaran kian mendekati puncak kegiatannya yang biasa terjadi setiap
sebelas tahun.

Hal ini, oleh para saintis dan pakar astronomi didasarkan pada kian terangnya nyala matahari setelah suatu ledakan kuat yang mengobarkan gas hidrogen dalam jumlah sangat besar, yang menjadi api sangat panas di permukaan matahari, pekan lalu. Ledakan serupa di matahari pada Maret lalu juga telah menghasilkan pemandangan alam yang spektakuler di langit Alaska, AS.

Kobaran gas hidrogen raksasa di permukaan matahari pekan lalu itu, tak pelak lagi merupakan suatu pertanda yang nyata bahwa matahari memasuki puncak kegiatan dalam siklus sebelas-tahunannya. Puncak kegiatan inilah yang mengingatkan para penghuni bumi akan kekuatan matahari yang sangat mengagumkan itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada kegiatan maksimalnya, matahari memborbardir bumi dengan radiasi dan partikel-partikel, yang menyebabkan sinar aurora yang sangat cemerlang, yang dapat memacetkan komunikasi menimbulkan kegagalan daya. Puncak kegiatan ini juga memberikan kesempatan kepada para saintis untuk memecahkan sebagian misteri yang melingkupi matahari.

Selama ini, memang masih merupakan misteri bagaimana matahari menyediakan energi kepada bumi, mempengaruhi cuaca, dan bahkan bagaimana matahari mempertahankan eksistensinya sendiri.

Selama masa kegiatan puncak itu, lingkaran cahaya di sekeliling matahari, yang berisi miliaran ton gas yang panas, menjadi lebih penuh dan lebih terang.

Dalam keadaan seperti itu, matahari menembakkan gas-gas tersebut ke ruang angkasa dengan kecepatan setinggi 2 juta mil per jam. Dan, atmosfer di atas bumi yang dipadati dengan partikel-partikel matahari menjadi dilapisi oleh aIiran Iistrik sebanyak satu juta amper. Ini pada gilirannya menciptakan medan-medan magnet yang amat kuat, yang bisa menimbulkan bencana di bawah (di bumi).

Mengingat kegiatan puncak matahari sebelumnya, yang terjadi pada 1979, para pakar astronomi teIah mentargetkan tahun 1991 sebagai tahun saat matahari kembali sampai pada puncak kegiatannya.

Tapi, kendati selang waktu antara dua kegiatan puncak matahari biasanya rata-rata sebelas tahun, pernah terjadi pula selang waktu itu memendek menjadi hanya tujuh tahun atau bahkan memanjang menjadi 17 tahun. Betapapun, sejak tiga tahun Ialu kegiatan matahari telah mulai meningkat menuju kegiatan puncaknya yang berikut. (time/Int)

Sumber: Jawa Pos, 1 Juli 1989

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta
Berita ini 62 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 2 Juli 2025 - 18:46 WIB

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Jumat, 27 Juni 2025 - 05:33 WIB

Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Berita Terbaru

Artikel

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Jun 2025 - 14:32 WIB