LIPI Sarwono Award, Bangsa Ini Ajaib karena Beragam

- Editor

Selasa, 25 April 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penguatan kebinekaan di tengah masyarakat Indonesia yang beragam dan majemuk sangat penting. Jika upaya ini tidak dilakukan, bangsa ini akan mengalami disintegrasi.

Azyumardi Azra, cendekiawan Muslim, menyampaikan pandangan tersebut saat menerima LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Sarwono Award 2017 bidang sejarah dan peradaban Islam, Rabu (23/8), di Auditorium Utama LIPI, Jakarta. “Indonesia ajaib karena keragamannya,” ujarnya.

Dibandingkan negara-negara lain yang pernah ia kunjungi, menurut Azyumardi, Indonesia negara paling kaya dari berbagai macam sudut pandang. Selain kaya, Indonesia juga betul-betul mendapatkan berkah dengan keberagaman yang dimiliki.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, eksistensi ini tidak bisa dianggap selesai begitu saja karena kesadaran dan pemahaman untuk saling menghormati perbedaan agama, budaya, suku, dan sebagainya mesti terus-menerus dibangun. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga semua pihak.

“Tanggung jawab kita semua adalah mencoba mengatasi radikalisme melalui pendidikan dan pengembangan paham keagamaan dan sosial budaya yang toleran serta saling menghargai satu sama lain,” katanya.

Kajian radikalisme
Menyikapi maraknya radikalisme, Pelaksana Tugas Kepala LIPI Bambang Subiyanto mengatakan, tiga bulan ini LIPI melakukan kajian pendek terkait gejala radikalisme. “Tahun depan, kami akan melaksanakan program kajian tentang radikalisme. Hasil kajian akan diajukan kepada pemerintah sebagai masukan solusi atau strategi mengatasi radikalisme,” ujarnya.

Dalam kesempatan sama, LIPI juga memberikan penganugerahan Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture (SML) 2017 kepada Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang P Soemantri Brodjonegoro. Bambang menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Arah Kebijakan Pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa”.

“Kalau Indonesia ingin kompetitif, bangsa ini harus mengandalkan sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan. Penerima manfaat sumber daya alam bukan pada penghasil, melainkan siapa yang bisa mengolahnya. Negara kita sibuk mengekspor ke negara yang bisa mengolah. Mereka menghasilkan produk yang nilainya berlipat-lipat dan kemudian dijual kembali di Indonesia. Hal seperti inilah yang mesti menyadarkan kita bahwa iptek sangat penting,” paparnya.(YUN/ABK)
————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 24 Agustus 2017, di halaman 12 dengan judul “Bangsa Ini Ajaib karena Beragam”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 7 Februari 2024 - 13:56 WIB

Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB