Lebah yang hidup di habitat pinggiran kota masih terkena pestisida dalam tingkat signifikan meskipun sejak lima tahun lalu Uni Eropa melarang penggunaan pestisida neonicotinoid pada areal pertanian budidaya tanaman bunga. Hingga kini sumber pestisida pemapar tersebut masih menjadi tanda-tanya sehingga dibutuhkan investigasi lebih lanjut.
Ini kesimpulan dari penelitian baru dari para ilmuwan Universitas Sussex di Inggris, Monitoring neonicotinoid exposure for bees in rural and peri-urban areas of the UK during the transition from pre- to post-moratorium, seperti dimuat dalam Sciencedaily, Rabu (24/7/2018).
Hasil riset mereka menjumpai lebih dari setengah serbuk sari dan sampel nectar yang dikumpulkan dari sarang lebah di Sussex, Hertfordshire, dan Skotlandia antara tahun 2013-2018 masih terkontaminasi neonicotinoid. Penelitian ini diklaim merupakan penelitian pertama yang menenyoroti risiko bagi lebah di daerah perkotaan yang ditimbulkan oleh penggunaan pestisida di taman-taman kota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
UNIVERSITY OF SUSSEX–Lebah kebun
Para ilmuwan di University of Sussex mendorong tukang kebun untuk mengganti semprotaan pembasmi serangga dengan penggunaan predator alami seperti ladybirds atau lacewings. Peneliti juga menyarankan penggunaan metode fisik seperti penghilangan hama secara manual dan jaring serta perangkap lengket.
Beth Nicholls, pengajar di University of Sussex dan penulis utama studi tersebut, mengatakan hasil riset menunjukkan keputusan Uni Eropa yang memperpanjang penghentian sementara (moratorium) penggunaan nenicotinoid memiliki efek positif pada lebah. Namun, lebah di taman pinggiran kota tetap berisiko pasca-moratorium.
“Pekerjaan lebih lanjut diperlukan untuk memahami sumber paparan neonicotinoid di daerah-daerah ini dan untuk temukan cara untuk menguranginya,” kata dia.
Ia menyarankan agar penjualan pestisida ke publik dan penggunaan semprotan serangga berbasis neonicotinoid, yang saat ini tidak terpengaruh oleh moratorium, diperlukan. Ini untuk melindungi populasi lebah yang hidup di dalam dan di sekitar kota.
Pada tahun 2013 Komisi Eropa menetapkan moratorium seluruh Uni Eropa pada penggunaan tiga jenis neonicotinoid (thiamethoxam, clothianidin dan imidacloprid) pada budidaya tanaman berbunga seperti rapeseed. Larangan akan diperluas untuk mencakup semua tanaman budidaya pada 2019.–ICHWAN SUSANTO
Sumber: Kompas, 26 Juli 2018