Konsumen Kian Butuh Label Pengidentifikasi Produk Sawit Berkelanjutan

- Editor

Minggu, 16 Agustus 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Label penanda yang menunjukkan produk sawit ramah lingkungan menjadi kebutuhan masyarakat yang mulai menyadari akan pentingnya mengonsumsi produk yang berkelanjutan.

Pandemi Covid-19 membuat konsumen dan produsen mengubah kebiasaan lama serta mulai membuat keputusan yang berdampak positif bagi lingkungan ataupun masyarakat. Meningkatnya kesadaran konsumen ini dapat menjadi momen untuk mendorong pembangunan produk sawit berkelanjutan.

Direktur Transformasi untuk Keadilan (TuK) Indonesia Edi Sutrisno dalam diskusi daring, Kamis (13/8/2020), mengatakan, Covid-19 telah memberikan pembelajaran terhadap pola konsumi masyarakat. Masyarakat dinilai mulai tertarik menggunakan produk ramah lingkungan dan berkelanjutan, termasuk produk sawit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal ini juga terungkap dari hasil studi MarkPlus yang menyatakan bahwa sebanyak 82 persen responden bersedia mengubah konsumsi harian produk-produk yang menggunakan minyak kelapa sawit berkelanjutan apabila produknya tersedia di pasaran. Namun, meski produk sawit berkelanjutan sudah tersedia, konsumen masih sulit menemukannya karena penggunaan label pengidentifikasi atau penanda pada produk-produk tersebut sangat terbatas.

Manajer Senior Jangkauan dan Keterlibatan Komunitas Global Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) Imam El Marzuq mengatakan, sejak 2011 RSPO meluncurkan ekolabel untuk membantu konsumen mengidentifikasi produk yang menggunakan bahan baku sawit berkelanjutan. Ekolabel sebagai label penanda ini penting digunakan sampai nantinya sawit berkelanjutan menjadi norma.

”Kami mencoba membangun program yang mendorong perusahaan downstream, seperti retailer melakukan aksi nyata untuk meyediakan produk berekolabel di pasar. Kita memiliki produsen dan market terbesar, tetapi produk berekolabel masih sangat terbatas,” ungkapnya.

Imam menjelaskan, dalam sepuluh hingga dua puluh tahun terakhir, kebutuhan global terhadap minyak nabati, termasuk minyak sawit, mengalami peningkatan. Permintaan minyak nabati diprediksi 310 juta metrik ton. Adapun pada 2013, permintaan minyak nabati mencapai 105 juta metrik ton.

”Salah satu faktor utama peningkatan ini adalah bertambahnya jumlah populasi manusia. Produsen terus menghasilkan produk ini karena konsumsi minyak nabati rata-rata dipakai untuk kebutuhan manusia sehari-hari, seperti makanan maupun nonmakanan,” ujarnya.

Guru Besar Bidang Perlindungan Hutan IPB University Bambang Hero Saharjo menyatakan, aturan terkait pembangunan ataupun pembuatan produk-produk berkelanjutan harus dijalankan oleh semua pihak. Sebab, sering kali sejumlah pihak tidak menerapkan aturan meski sudah mendapatkan sertifikasi keberlanjutan. Aturan yang benar-benar diterapkan dapat menjadi dasar keyakinan bagi para konsumen untuk membeli produk tersebut.

Oleh PRADIPTA PANDU

Editor: ICHWAN SUSANTO

Sumber: Kompas, 13 Agustus 2020

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB