Konservasi Lingkungan Investasi Jangka Panjang

- Editor

Rabu, 2 Maret 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Konservasi lingkungan jangan lagi dilihat sebagai beban anggaran pemerintah. Namun, biaya pelestarian lingkungan itu selayaknya dianggap investasi jangka panjang bagi kesejahteraan rakyat.

“Lakukan pengelolaan dengan cara yang baik sehingga ke depan beban pemerintah dalam hal lingkungan semakin kecil,” kata Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Syurkani Ishak Kasim seusai seminar “Integrating Ecosystem Services into Development Agenda”, Senin (29/2), di Jakarta. Turut berbicara dalam seminar, Direktur Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Wahyuningsih Darajati dan Direktur Conservation Strategy Fund Indonesia Mubariq Ahmad.

Tahun lalu, Indonesia mengalami dampak buruk pengelolaan sumber daya yang berwujud kabut asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan gambut. Laporan Bank Dunia triwulan terakhir 2015, kebakaran hutan membuat pemerintah rugi sekitar Rp 221 triliun. Biaya untuk menangani kebakaran itu mencapai 1,9 persen dari produk domestik bruto Indonesia atau dua kali lebih besar daripada biaya rekonstruksi tsunami Aceh 2004.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Syurkani, hutan adalah aset produktif yang bisa menjadi sumber penghasilan jangka panjang bagi pemerintah. Syaratnya, pengelolaan bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Saat ini, pemerintah mendorong konservasi lingkungan bersinergi dengan aspek sosial dan ekonomi sesuai konsep tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG). “Harus seimbang di antara ketiganya. Sebagai contoh, Tiongkok, yang terlalu condong ke aspek ekonomi, justru lingkungannya kini terganggu,” urainya.

Salah satu penerapan keseimbangan lingkungan, sosial, dan ekonomi terlihat pada Taman Nasional Komodo, NTT. “Masyarakat di sana bisa menjual jasa penginapan atau transportasi seiring banyaknya turis,” ujarnya.

Data Balai TN Komodo, total pendapatan dari kunjungan turis Rp 411 miliar pada 2015. Rata- rata pengeluaran turis asing per hari 414,93 dollar AS atau sekitar Rp 5,5 juta (asumsi Rp 13.400 per dollar AS).

Menurut Direktur Conservation Strategy Fund Indonesia Mubariq Ahmad, komitmen pemerintah memperhatikan aspek lain dari konservasi lingkungan perlu diapresiasi. Itu terlihat dari usaha pemerintah dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang mengadopsi tujuan dan target SDG secara multidimensi.

Namun, beberapa tantangan perlu diantisipasi, seperti pembukaan lahan kelapa sawit yang mengorbankan hutan.

Menurut Wahyuningsih, pihaknya memang memperhatikan berbagai faktor saat menyusun RPJMN. “Saat ini, faktor ekonomi turut menginternalisasi pada aspek-aspek pembangunan berkelanjutan,” katanya.

SDG mengamanatkan penggunaan sumber daya alam secara efisien sehingga pemerintah harus menghitung penggunaan sumber daya alam itu hingga hal yang tak kasatmata. (C08)
——————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 2 Maret 2016, di halaman 14 dengan judul “Konservasi Lingkungan Investasi Jangka Panjang”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB