Koleksi Janggal Lenovo untuk Konsumen Muda

- Editor

Sabtu, 14 November 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menjadi janggal adalah cara yang dipilih Lenovo untuk memasarkan produknya kepada konsumen berusia muda. Kampanye “Goodweird” yang digaungkan produsen elektronik dari Tiongkok ini dimanfaatkan untuk memperkenalkan produk komputer jinjing dengan rentang harga menengah hingga premium. Dalam bahasa Inggris, nama kampanye tersebut berarti tampil berbeda, tetapi dalam hal yang positif.

Tidak hanya meluncurkan produk, Lenovo juga menggelar instalasi seni di sebuah pusat perbelanjaan di wilayah Jakarta Barat dengan menghadirkan lima karya yang dianggap unik seperti Magno Radio atau radio dengan bungkus kayu, sepeda berbahan bambu Haur Bike Neglasari, hingga lukisan pensil oleh Veri Apriyatno bertajuk “Hyper Selfie”.

Di atas panggung tampil musisi Yon Gondrong yang dijuluki band satu orang karena membawa 13 peralatan musik sekaligus dan memainkannya dengan tangan, entakan kaki, serta tiupan dari mulut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di sela-sela peragaan seni itu, produk dari seri Yoga pun ditampilkan. Seri ini dikenal menyasar segmen menengah dan atas dengan produk paling murah adalah Yoga 300 seharga Rp 5 juta. Segala kampanye untuk tampil berbeda menjadi dasar untuk mengeluarkan produk dengan fitur-fitur yang jarang ditemui di produk lainnya.

333c890f82c64055b0e8afcc7f7cf73fKOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO—Komputer jenis all in one yang diperkenalkan Lenovo dengan tipe Yoga Home 500 memiliki fitur yang tidak didapatkan pada produk sejenis, Kamis (12/11). Perangkat ini bisa dioperasikan tanpa harus tersambung aliran listrik meski tidak untuk waktu yang terlampau lama.

Misalnya Yoga Tab 3 Pro, seri sabak elektronik yang bisa berfungsi sebagai proyektor sekaligus untuk menampilkan isi layar ke permukaan datar dengan gambar mencapai ukuran 70 inci. Fitur yang sudah ditemukan sejak Yoga Tab 2 ini menyempurnakan fungsi proyektor mulai dari penempatan lensa di bagian tengah dan mampu diubah posisinya hingga 180 derajat sehingga pengguna bisa leluasa menyorotkan isi
layar di berbagai arah.

Proyektor tersebut terletak di batang yang ada di sisi kiri sabak elektronik ini, membuatnya tidak memiliki desain rata seperti produk lainnya. Terdapat pengeras suara di sepanjang batang tersebut dan bagian penyangga yang membuat sabak dipergunakan dalam posisi berdiri, condong, atau bahkan digantung di dinding.

Ditawarkan dengan dua varian dengan ukuran layar 8 inci dan 10 inci, Yoga Tab 3 Pro ditawarkan mulai dari harga Rp 7,5 juta dan tersedia di bulan pertama tahun 2016. Dan, perangkat yang harganya hampir dua kali lipatnya adalah Yoga Home 500, komputer berjenis all in one atau layar berukuran 21,5 inci yang bisa dioperasikan layaknya komputer.

Disematkan dengan prosesor Intel Core i5-5200U dan penyimpanan internal 1 terabita dan kartu grafis dari Nvidia membuatnya sebagai komputer yang andal untuk keperluan multimedia di dalam rumah karena bentuknya yang sederhana.

Tidak berhenti di sana, Lenovo mempersiapkan konsep produk tersebut untuk bisa dioperasikan di luar ruangan, bahkan tanpa tergantung dengan pasokan daya listrik. Yoga Home 500 adalah produk komputer all in one pertama yang memiliki baterai dan bisa dioperasikan tanpa harus terhubung ke listrik meski daya tahannya terbilang singkat, yakni 3,5 jam. Namun, fitur tersebut akan mengubah pemanfaatan perangkat
dengan layar sentuh ini untuk tidak sekadar dipergunakan di dalam ruangan.

Puncak dari jajaran produk seri Yoga ini adalah Yoga 900, komputer jinjing premium yang ditawarkan dengan harga Rp 20,8 juta. Ditenagai oleh prosesor i7 generasi keenam dan RAM sebesar 8 gigabit dan penyimpanan 256 gigabita dalam bentuk solid state disk (SSD), komputer dengan performa tinggi ini memiliki bentuk yang tipis, yakni 1,5 hingga 1,9 sentimeter. Engselnya juga menyerupai gelang jam
tangan dan membuatnya lebih mudah untuk mengubah posisi layar seperti sabak elektronik dan tenda atau berdiri dengan disangga layar dan papan tuts.

Nomor dua
Presiden Direktur Lenovo Indonesia Rajesh Thadani menuturkan bahwa Lenovo sudah memuncaki penjualan komputer jinjing secara global dalam dua tahun terakhir. Tahun 2014, Lenovo mencatatkan laba 46,3 miliar dollar AS dari penjualan komputer dan ponsel pintar, 56 persen di antaranya terjual di luar Tiongkok. Di Indonesia, mereka harus puas dengan posisi kedua.

333c890f82c64055b0e8afcc7f7cf73fKOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO–Lenovo Yoga 900 adalah komputer jinjing yang memiliki spesifikasi yang mumpuni untuk menyunting file multimedia tanpa mengorbankan bentuk produk, Kamis (12/11). Komputer
ini hanya setebal 1,5 hingga 1,9 sentimeter.

“Kami lebih memilih untuk mengandalkan pertumbuhan yang konstan dan bukan untuk satu kuartal saja bisa mencapai peringkat pertama dengan menguasai segmen komputer jinjing ataupun komputer all in one,” ujar Rajesh.

Perjalanan panjang Lenovo di Indonesia diawali dua tahun lalu dengan menguasai 8 persen pasar. Kini, mereka sudah tumbuh menjadi 20 persen dan mematok target 30 persen. Tidak lagi sekadar perusahaan dari Tiongkok, merek Lenovo juga tumbuh layaknya perusahaan global lainnya. Salah satunya rencana untuk meluncurkan merek ponsel Motorola di Indonesia tahun 2016.

Lenovo Yoga, jelas Rajesh, dibuat untuk menyasar generasi muda yang kerap disebut generasi milenial dengan desain yang unik. Rajesh juga memastikan bahwa membuat produk dengan harga yang lebih terjangkau bukan strategi yang digunakan karena akan mengorbankan performa perangkat itu sendiri. Dia menyadari pasar terbesar dari konsumen Indonesia adalah produk dengan rentang harga di bawah Rp 5 juta, tetapi dia sendiri meyakini bahwa pasar untuk perangkat di atas Rp 5 juta terus tumbuh seiring konsumen yang lebih mementingkan fungsi dan desain ketimbang harga.

Untuk sekarang, masih terburu-buru untuk mengukur keberhasilan seri Yoga dibandingkan seri-seri produk lainnya seperti Thinkpad atau Thinkcentre. Setidaknya dengan menampilkan konsep produk yang janggal, mereka akan memiliki perbedaan yang bisa memikat konsumen.

DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO

Sumber: Kompas Siang | 13 November 2015

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Habibie Award: Api Intelektual yang Menyala di Tengah Bangsa
Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap
Di Balik Lembar Jawaban: Ketika Psikotes Menentukan Jalan — Antara Harapan, Risiko, dan Tanggung Jawab
Tabel Periodik: Peta Rahasia Kehidupan
Kincir Angin: Dari Ladang Belanda Hingga Pesisir Nusantara
Surat Panjang dari Pinggir Tata Surya
Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi
Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Berita ini 8 kali dibaca

Informasi terkait

Sabtu, 1 November 2025 - 13:01 WIB

Habibie Award: Api Intelektual yang Menyala di Tengah Bangsa

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:46 WIB

Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap

Kamis, 2 Oktober 2025 - 16:30 WIB

Di Balik Lembar Jawaban: Ketika Psikotes Menentukan Jalan — Antara Harapan, Risiko, dan Tanggung Jawab

Rabu, 1 Oktober 2025 - 19:43 WIB

Tabel Periodik: Peta Rahasia Kehidupan

Minggu, 27 Juli 2025 - 21:58 WIB

Kincir Angin: Dari Ladang Belanda Hingga Pesisir Nusantara

Berita Terbaru

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tarian Terakhir Merpati Hutan

Sabtu, 18 Okt 2025 - 13:23 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Hutan yang Menolak Mati

Sabtu, 18 Okt 2025 - 12:10 WIB

etika

Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap

Kamis, 16 Okt 2025 - 10:46 WIB