Sebanyak 129 karyawan Pertamina mengajar di 10 sekolah dasar di wilayah Jakarta. Sejumlah 21 orang di antaranya mengenalkan profesi mereka di Sekolah Dasar Negeri Rawamangun 12, Jakarta Timur, Senin (29/2/2016). Mereka mengajar di 11 kelas pada jenjang kelas I-III.
Kegiatan bertajuk “Pertamina Energi Negeri” ini menyasar anak-anak usia enam sampai sembilan tahun untuk dikenalkan dengan beragam profesi yang terdapat di Pertamina. Profesi itu antara lain insinyur pertambangan, peneliti, analis keuangan, personalia, dan distributor.
Seperti yang terlihat di kelas IIID, sekitar 30 siswa antusias mendengarkan materi yang disampaikan oleh staf keuangan Pertamina, Riken Rindiani. Ia menyampaikan proses kerja Pertamina, mulai dari eksplorasi minyak bumi hingga sampai kepada konsumen dalam bentuk bahan bakar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Agar lebih interaktif, Riken menggunakan alat peraga dalam mengajar. Seorang siswa, Daffa (9), berperan sebagai insinyur pertambangan yang mengeksplorasi minyak bumi. Proses berlanjut hingga akhirnya siswa lain, Raki (9), berperan menjadi pengemudi mobil yang hendak mengisi bahan bakar di SPBU Pertamina.
Di kelas IA, staf sumber daya manusia Pertamina, Abdul Fattah, kagum akan semangat dan antusiasme siswa saat ia mengajar. Ia mengenalkan siswa pada profesinya sebagai pengelola staf perkapalan.
Sebagai bahan ajar, Abdul Fattah membawa bermacam gambar, seperti kapal tanker dan nakhoda, untuk mempermudah pemahaman siswa. “Seluruh siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap beragam profesi dan bagaimana tiap profesi memiliki tanggung jawab pekerjaan yang berbeda,” kata Abdul.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menuturkan, rata-rata anak usia sekolah dasar hanya mengenal profesi umum, seperti dokter, pilot, dan guru. Kegiatan ini membuka wawasan baru bagi anak mengenai kerja beragam profesi sekaligus memperkaya mimpi masa depan mereka.
“Fokus kegiatan ini untuk memberikan pemahaman akan sebagian profesi yang jarang mereka dengar, seperti personalia dan analis keuangan. Kami harap, setelah ini cita-cita mereka semakin berwarna,” kata Wianda.
Staf keuangan Pertamina, Riken Rindiani, mengenalkan proses pengeboran minyak lepas pantai, kepada siswa kelas III SD Negeri Rawamangun 12, Jakarta Timur, Senin (29/2/2016). Ia memperkenalkan alat-alat untuk proses pengeboran menggunakan alat bantu puzzle.–IQBAL BASYARI
Di akhir pengajaran, seluruh siswa diwajibkan menuliskan dan menempelkan cita-cita profesi mereka kelak di pohon cita-cita.
Kegiatan ini juga bertujuan memberikan pemahaman mengenai energi kepada siswa sekolah dasar. Menurut Wianda, siswa-siswa sekolah dasar adalah penerus bangsa yang harus menjawab tantangan energi di masa mendatang.
Ia menambahkan, program ini merupakan bentuk partisipasi aktif karyawan Pertamina dalam meningkatkan pemahaman anak bangsa terhadap jenis-jenis profesi, sekaligus menumbuhkan kepedulian mereka terhadap sumber daya energi.
“Mayoritas siswa hanya tahu produk hilir dari Pertamina. Tidak semua dari mereka tahu dari mana bensin berasal dan bagaimana cara mengolahnya,” kata Wianda.
Kepala Sekolah SD Negeri 12 Rawamangun Khusnul Khotimah mengatakan, memperkenalkan jenis-jenis profesi kepada siswa sejak dini merupakan salah satu upaya untuk membangun karakter dan semangat para peserta didik.
Sebagai sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013, pada siswa kelas IV, guru akan memperkenalkan profesi umum sesuai tema pembelajaran. Contohnya, di tema pembelajaran olahraga, siswa dikenalkan dengan cara latihan atlet dari berbagai cabang olahraga.
Ia mengatakan, beberapa kali pihaknya mengundang profesional, seperti juru masak, fotografer, hingga anggota TNI, untuk menjadi narasumber dan memperkenalkan pekerjaan mereka kepada siswa. “Pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah. Pemerintah dan masyarakat juga harus berjalan bersama untuk meningkatkan mutu pendidikan,” ujar Khusnul.(C06)
Sumber: Kompas Siang | 29 Februari 2016
————–
Kenalkan Aneka Profesi sejak Dini
Memperkenalkan berbagai profesi kepada anak bisa membantu mereka menyesuaikan cita-cita dengan minat dan bakat yang dimiliki. Selama ini, mayoritas anak Indonesia hanya mengenal beberapa profesi umum tanpa tahu bagaimana caranya bekerja.
Koordinator Sosialisasi Kelas Inspirasi Jakarta, Christin Viesta Nonitehe, mengatakan, idealnya sejak usia tujuh tahun, anak sudah kenal beragam profesi. Dengan demikian, anak sejak dini bisa memupuk mimpi dan cita- cita sesuai minat dan bakat yang mereka miliki.
“Mengenal artinya bukan hanya tahu nama profesinya, tapi tahu bagaimana cara bekerja dan apa manfaat pekerjaan itu bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar,” kata Christin, Kamis (3/3).
Kelas Inspirasi adalah lembaga nirlaba dengan relawan pengajar dari berbagai bidang profesi yang mengenalkan beragam profesi kepada siswa SD. Menurut Christin, mayoritas masyarakat usia produktif di Indonesia menganggur karena terlambat diarahkan pada profesi yang tepat sesuai dengan potensi mereka.
Christin sempat bertemu dengan anak kelas VI SD di Kota Bandung, Jawa Barat, yang berbakat dan hobi menggambar. Namun, anak itu tidak tahu bahwa komikus atau ilustrator adalah sebuah profesi. Sejak mengenal profesi ilustrator, anak itu makin giat mengasah bakat menggambarnya. “Semangatnya semakin tumbuh ketika tahu bahwa sejumlah ilustrator DC Comics dan Marvels berasal dari Indonesia,” ujarnya.
Kepala SD Negeri 12 Rawamangun, Jakarta Timur, Khusnul Khotimah mengatakan, memperkenalkan jenis-jenis profesi kepada siswa sejak dini merupakan salah satu upaya membangun karakter dan semangat para peserta didik. (C06)
—————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 4 Maret 2016, di halaman 11 dengan judul “Kenalkan Aneka Profesi sejak Dini”.