Kedokteran Nuklir Dinilai Menjanjikan

- Editor

Rabu, 22 November 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketakutan Masyarakat Masih Kuat
Tangerang Selatan, KompasPenghiliran hasil riset aplikasi nuklir untuk bidang kesehatan mulai memberi hasil. Meski menghadapi regulasi yang ketat dan pasokan radioisotop terbatas, sejumlah produk radiofarmaka hasil riset dalam negeri sudah beredar di pasaran.

Radiofarmaka adalah senyawa kimia yang mengandung radioisotop untuk diagnosis atau terapi penyakit. Kini ada lima produk radiofarmaka buatan Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR) Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan PT Kimia Farma (KF) yang mendapat izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Selain itu, sejumlah radiofarmaka lain dikembangkan dua lembaga itu bersama beberapa universitas. “Kolaborasi itu mewujudkan kemandirian dan hasilkan produk bermutu yang terjangkau,” kata Direktur Utama PT KF Persero (Tbk) Honesti Basyir di Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (21/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Untuk menjaga percepatan bisnis, pengembangan produk radiofarmaka baru langsung dilakukan saat produk lama memasuki proses registrasi dan pengurusan izin edar yang panjang. Jadi riset bisa berkelanjutan.

Sementara untuk menjamin pasokan radioisotop yang kini hanya dipasok Reaktor Serbaguna GA Siwabessy Serpong, Batan akan mengembangkan Reaktor Triga Bandung agar bisa menjadi penopang produksi radioisotop di masa depan. “Nanti saat produksi radioisotop di Serpong terganggu, bisa ditopang dari reaktor di Bandung. Demikian sebaliknya,” kata Kepala Batan Djarot Sulistio Wisnubroto.

Baru
Meski secara global sudah lama diterapkan, kedokteran nuklir bagi masyarakat Indonesia masih hal baru. Ketakutan atas dampak pemanfaatan nuklir untuk senjata membuat banyak orang risau dengan pemanfaatan nuklir untuk tujuan damai.

Kepala Bidang Teknologi Radiofarmaka Batan Rohadi Awaludin mengatakan, masyarakat tak perlu risau. Keamanan dan keselamatan pasien jadi acuan utama. Karena itu, kampanye pemanfaatan nuklir bagi kesehatan perlu terus dilakukan.

“Radioisotop yang dimasukkan dalam tubuh umumnya punya waktu paruh pendek hingga cepat luruh dan sisanya keluar melalui urine,” ujarnya. Radioisotop waktu paruh pendek itu antara lain teknesium-99m, samarium-153, dan iodium-131.

Selain aman dan bermanfaat, pada sejumlah kasus, layanan kedokteran nuklir lebih murah, efektif dan efisien dibandingkan dengan layanan konvensional. Karena itu, sejumlah negara progresif mengembangkannya, seperti Vietnam dan Myanmar.

“Kedokteran nuklir membuat anggaran kesehatan pemerintah pada era Jaminan Kesehatan Nasional lebih efisien,” kata Ketua Perhimpunan Kedokteran Nuklir Indonesia Eko Purnomo. Sebagian layanan kedokteran nuklir ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan.

Namun, sejumlah layanan kedokteran nuklir masih amat mahal karena mahalnya radioisotop. Itu jadi tantangan bagi lembaga riset dan industri untuk berinovasi menghasilkan produk bermutu yang mampu dibayar warga atau pemerintah.

Saat ini baru 12 rumah sakit memberi layanan kedokteran nuklir, lebih separuhnya di Jakarta. Jumlah dokter spesialis kedokteran nuklir 45 orang, dan pusat pendidikannya di Universitas Padjadjaran-Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. (MZW)

Sumber: Kompas, 22 November 2017

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 7 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB