Kebudayaan Berkait dengan Teknologi

- Editor

Senin, 23 April 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Teknologi tidak bisa dipisahkan dengan kebudayaan. Dua hal tersebut saling berkaitan. Tanpa budaya, teknologi tidak bisa dikembangkan. Sebaliknya, tanpa teknologi, budaya tidak dapat berkembang.

Demikian diungkapkan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Telematika, Penyiaran, dan Riset Teknologi Ilham Akbar Habibie, dalam diskusi dengan bertajuk “Teknologi dan Kepemimpinan” di Senayan Residence, Jakarta, pada Jumat (20/4/2018).

Ilham mengatakan, kehadiran teknologi tidak dapat dihindari, tetapi dihadapi. Pemimpin harus memiliki wawasan dalam teknologi agar dapat merencanakan, menggerakan, serta mengendalikan organisasi dan penguasaan sumber daya secara efektif dan efisien. Dengan paham teknologi, pemimpin diharapkan memiliki wawasan yang inovatif dalam setiap memecahkan masalah-masalah masa depan atau zaman sekarang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

NIKOLAUS HARBOWO–Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Telematika, Penyiaran, dan Riset Teknologi Ilham Akbar Habibie (tengah) memberikan paparan soal kepemimpinan paham teknologi dalam diskusi dengan bertajuk “Teknologi dan Kepemimpinan” di Senayan Residence, Jakarta, pada Jumat (20/4/2018).

“Pemimpin yang inovatif akan terbuka terhadap perkembangan zaman dan mencari solusi untuk tantangan global. Dia mengerti kompleksitas untuk menjawab keperluan warga. Kemajuan dunia ini tidak bisa kita hentikan, kita berjalan perlahan, maka kita menjadi korban,” ujar Ilham.

Menurut putra sulung Presiden ketiga RI BJ Habibie itu, tipe kepemimpinan yang memiliki wawasan teknologi dibagi menjadi dua, yakni secara politik dan ekonomi. Secara ekonomi, pemimpin bisa sebagai perluasan bisnis untuk meningkatkan daya saing. Sedangkan, dalam politik, pemimpin dapat menarik massa dan mempunyai dampak lebih luas.

“Jadi teknologi ini sebagai salah satu tools,” ujar Ilham.

Belum terbangun
Ilham menilai, riset di Indonesia masih dalam tahapan dasar. Riset masih belum bisa menjawab kebutuhan industri. Hal itu menunjukkan komunitas industri di Indonesia masih belum terbangun.

“Riset kita masih lemah karena butuh biaya yang besar dan butuh alat-alat yang canggih. Yang kita perlu itu riset terapan yang bermanfaat untuk industri,” ujarnya.

Menurut Ilham, pendidikan di Indonesia juga harus lebih menekankan kepada sains, technology, engineering, and managment (STEM). Kalau tidak, lanjutnya, hal itu akan berdampak kepada banyak perusahaan dalam negeri yang mulai mencari tenaga asing.

“Fresh graduate IT banyak, tetapi bukan itu yang diperlukan. Ironisnya, 50-60 persen buruh unskill, masih SD/SMP. Ya gimana bisa berkembang? Kuncinya itu, pendidikan dan pelatihan,” ujarnya.

Ketua Aliansi Kebangsaan Pontjo Sutowo menyayangkan belum semua masyarakat memiliki persepsi yang maju ke depan dan berwawasan teknologi. Masyarakat hanya melihat teknologi dengan industri.

“Padahal orang berbudaya itu juga berteknologi. Peradaban manusia itu kemampuan manusia mengembangkan teknologi,” ucap Pontjo.

Menurut Pontjo, masyarakat juga telah salah menilai apabila melihat teknologi akan menciptakan pengangguran. Ia mengatakan, seharusnya dengan kemajuan teknologi dapat memotivasi untuk mengubah pendidikan yang berorientasi pada teknologi.(DD18)

Sumber: Kompas, 21 April 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB