Keamanan Perangkat Telekomunikasi Belum Jadi Prioritas

- Editor

Kamis, 22 Mei 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Keamanan penggunaan alat dan perangkat telekomunikasi di Indonesia belum jadi prioritas utama. Kini, selain harus memenuhi persyaratan sertifikasi, pemasok atau penjual perangkat telekomunikasi diwajibkan mencantumkan nota kesepahaman dengan pusat operator GSM yang mengeluarkan nomor identitas perangkat (IMEI).

Direktur Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Bambang Suseno mengungkapkan itu seusai temu vendor nasional di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (21/5).

”Saat ini masih dalam masa transisi. Para operator GSM sedang menertibkan nomor identitas perangkat yang selama ini masih bermasalah, seperti adanya IMEI ganda,” kata dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bambang tak membantah, selama ini banyak operator berupaya menjaring pengguna sebanyak mungkin, tetapi cenderung mengabaikan keamanan penggunanya. Registrasi nomor prabayar, misalnya, dengan mudah dilakukan pengguna dengan data palsu atau fiktif. Selain itu, juga banyak nomor IMEI yang bermasalah, yang mengindikasikan perangkat yang beredar itu ilegal atau palsu.

”Nantinya, semua harus terdaftar. Pemasok perangkat telekomunikasi harus mendaftar semua barang yang mereka jual di pasaran. Tanpa itu, barang yang tidak didaftarkan bisa dikategorikan barang ilegal atau selundupan,” kata Bambang.

Namun, untuk menerapkan hal itu pada barang-barang yang ada saat ini, lanjut Bambang, masih butuh waktu lama. Setiap perangkat yang mulai digunakan harus diaktifkan IMEI-nya oleh operator sehingga ketika perangkat itu hilang dapat diblokir dan tak bisa digunakan orang lain.

Kepala Unit I Subdirektorat I Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Tengah Komisaris Iswanto mengatakan, pihaknya kini sedang menyidik kasus penjualan telepon seluler rekondisi. Telepon seluler lama dimodifikasi sedemikian rupa sehingga terlihat seperti produk baru.

”Januari lalu kami usut ada 800 telepon seluler rekondisi. Kali ini jumlahnya lebih besar lagi,” kata Iswanto.

Konsumen bisa mengecek nomor IMEI dengan mengetik *#06#, lalu mencocokkannya dengan bagian dalam ponsel yang tertera di kemasan. (UTI)

Sumber: Kompas, 22 Mei 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta
Harta Terpendam di Air Panas Ie Seum: Perburuan Mikroba Penghasil Enzim Masa Depan
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Jumat, 27 Juni 2025 - 05:33 WIB

Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Jumat, 13 Juni 2025 - 13:30 WIB

Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia

Berita Terbaru

Artikel

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Jun 2025 - 14:32 WIB