Pelajar Indonesia mencatatkan rekor prestasi di kompetisi ilmiah tingkat dunia. Tujuh medali emas mereka sabet dari International Conference of Young Scientist (ICYS) ke-17 di Denpasar, Bali. Ini melebihi perolehan medali tahun lalu di kompetisi yang sama di Polandia dengan enam medali emas.
Sonny Lazuardi, siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Bandung, misalnya, meraih medali emas setelah menyajikan hasil penelitian tentang antivirus khusus untuk flash disk. Adapun Oki Novendra, siswa SMA Negeri 1 Bogor, menyabet gelar juara pertama setelah memakai matematika terapan untuk menjelaskan kematian Michael Jackson.
Kabar baik juga datang dari sejumlah perguruan tinggi. Lama terpuruk dan diremehkan di tingkat dunia, satu per satu universitas di Indonesia bangkit. Baru-baru ini, sejumlah lembaga pemeringkat universitas dunia menempatkan beberapa perguruan tinggi Indonesia dalam ranking 500 terbaik universitas dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mingguan US News, yang membuat pemeringkatan QS World University Ranking, misalnya, awal tahun ini menyebut Universitas Indonesia menempati peringkat ke-201 dunia, mengungguli Universitas Iowa, Amerika Serikat. Universitas Gadjah Mada berada di atas Universitas George Washington dan Universitat Hamburg.
Untuk kategori teknik di wilayah Asia dan Timur Tengah, menurut US News, Institut Teknologi Bandung masuk urutan ke-11, mengungguli Nanyang Technological University, Singapura, yang berada di posisi ke-27 dan Universitas Tokyo di posisi ke-18.
Saatnya menuju pentas dunia.
PARA PENDULANG EMAS
Mereka menjadi penghibur di tengah situasi negeri yang muram oleh urusan korupsi, kekerasan, terorisme. Mereka meraih emas, mengibarkan Merah Putih di dunia. Berikut ini sebagian kecil di antaranya, dalam tiga tahun ke belakang.
2010
7 medali emas (juara umum) International Conference of Young Scientist
# 2009 6 medali emas (juara umum) International Conference of Young Scientist
# 6 medali emas Olimpiade Sains/Matematika untuk Sekolah Dasar
# 1 medali emas Olimpiade Fisika Internasional
# 1 emas Olimpiade Biologi Internasional
2008
# 2 medali emas Olimpiade Fisika Internasional
# 3 emas Olimpiade Matematika Internasional
# 1 emas Olimpiade Sains/Matematika untuk Sekolah Dasar
# 1 emas Olimpiade Kimia Internasional
# 5 emas Kontes Matematika Dunia Po Leung Kuk
# 4 emas Olimpiade Sains Junior Internasional
# 4 emas Olimpiade Astronomi Internasional
TJANDRA
—————
Pelajar Indonesia Berjaya di Kompetisi Dunia
Memborong tujuh medali emas.
Anak-anak Indonesia kembali membuktikan prestasinya. Di International Conference of Young Scientist (ICYS) ke-17 di Denpasar, Bali, mereka menyabet gelar juara umum.
Tim Indonesia meraih 7 medali emas, 1 medali perak, dan 3 medali perunggu serta 2 penghargaan khusus. “Ini prestasi maksimal yang kita raih dalam lima tahun terakhir,” kata pemimpin tim Indonesia, Monica Raharti, di Sanur kemarin.
Tim Indonesia menyisihkan tim dari negara lain, termasuk dari negara-negara maju. Tim Jerman, misalnya, menempati urutan kedua dengan meraih 2 medali emas. Sebanyak 18 negara lainnya berbagi posisi di urutan ketiga, masing-masing meraih 1 medali emas.
Gelar juara umum diraih dengan persiapan panjang. Sejak Januari lalu, 12 siswa sekolah menengah atas yang lolos seleksi antarkabupaten menjalani masa karantina. Dalam satu bulan, setidaknya tiga hari penuh mereka melakoni penajaman materi dan melatih kemampuan presentasi.
Seluruh cabang kompetisi, menurut Monica, bersifat individual. Peserta harus membuat makalah dan menyajikannya dalam bahasa Inggris. Dari lima juri untuk setiap kategori, hanya satu juri dari Indonesia. “Jadi benar-benar obyektif,” kata Monica.
Sekretaris Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Bambang Indriyanto mengatakan Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh menjanjikan kepada para peraih medali emas dari Indonesia kesempatan menempuh pendidikan gratis dari jenjang sarjana (S-1) hingga doktoral (S-3), baik di dalam maupun di luar negeri.
Gelar juara umum kali ini merupakan gelar kedua di kompetisi yang sama. Tahun lalu tim Indonesia menjadi juara umum di arena ICYS ke-16, di Pszczyna, Polandia. Saat itu, pelajar Indonesia meraih 6 medali emas.
ICYS merupakan kegiatan ilmiah yang diprakarsai Eotvos Lorand University, Budapest, Hungaria, dan Belarusian State University Minks, Belarus. Acara ini berlangsung sejak 1994, diikuti pelajar dari Eropa, Amerika, Afrika, dan Asia.
Indonesia pertama kali mengikuti kompetisi ini pada 2005 di Katowice, Polandia. Saat itu, Indonesia hanya meraih meraih 1 medali perunggu. Selanjutnya, pada 2006 Indonesia menyabet 2 perunggu di Stuttgart, Jerman. Pada 2007, di Saint Petersburg, Rusia, Indonesia meraih 1 medali perak. Lalu, pada 2008, Indonesia meraih 1 perak dan 1 perunggu di Chernivsky, Ukraina. ROFIQI HASAN
————–
Kematian Michael Jackson dalam Rumus Matematika
Kematian Michael Jackson menggugah pelajar kelas I SMA Negeri 1 Bogor melakukan “investigasi”. Oki Novendra, sang pelajar, bahkan membuat teori. “Kalau menggunakan Demerol, kita bisa tahu berapa yang mengendap dalam darah dan menjadi penyebab serangan jantung,” katanya.
Dari hitung-hitungan matematika, Oki menyimpulkan kematian raja musik pop tahun lalu itu akibat overdosis obat-obatan. Teori Oki meyakinkan tim juri International Conference Young Scientists ke-17 di Sanur, Bali, Selasa lalu. Pelajar kelahiran 1993 ini menggondol medali emas dengan penelitian berjudul “Mathematical Explanation on the Death of Michael Jackson”. Selain Oki, ada enam medali emas lainnya yang digondol kontingen Indonesia (lihat boks).
Pengagum Jacko itu mengaku mendapat literatur pemodelan matematika yang dapat menghitung pengendapan obat dalam darah. Awalnya, penelitiannya hanya bisa menjelaskan efek samping Demerol yang dikonsumsi Jacko. Tapi kemudian dia mendapat rumus aman untuk menghitung dosis obat yang wajar dikonsumsi dalam darah.
Pelajar lain yang menggondol medali emas adalah Sonny Lazuardi, siswa SMA Negeri 5 Bandung. Dia membawakan penelitian berjudul “Portable Protection Everywhere”, penelitian antivirus khusus untuk flash disk. Dia tertarik menelitinya karena sampai saat ini belum ada antivirus khusus untuk USB tersebut. Padahal banyak orang menggunakannya.
Sebelum berkompetisi, tim Indonesia dilatih secara intensif sejak Januari 2010. Mereka menajamkan materi dan menguasai teknik penyampaian dalam bahasa Inggris.
“Pertanyaan juri sulit karena bahasa Inggrisnya beraksen Eropa Timur,” kata Sonny.Toh, ia berhasil mengatasinya. Medali emas pun ia raih. ROFIQI HASAN
PERAIH MEDALI EMAS
Bidang Ilmu | Nama | Sekolah |
Biologi | 1. Florencia V. Vaniara |
SMA Santa Laurensia |
Lingkungan | 1. Muhammad Kautsar 2. Dian Kartika Sari 3. Dhica Putri Maharani 4. Hidayu Permata Hardi |
SMAN 6 Yogyakarta |
Matematika | 1. Oki Novendra | SMAN 1 Bogor |
Lingkungan | 1. Dwiky Rendra Subekti | SMA Theresia Semarang |
Komputer | 1. Sonny Lazuardi Hermawan | SMAN 5 Bandung |
Teknik | 1. Miftah Yama Fauzan | SMAN 1 Sidoarjo |
Teknik | 1. Andreas Widy Purnomo 2. Aldo Vitus Wirawan |
SMA Santa Laurensia |
Sumber: Koran Tempo, 17 April 2010