Investasi Riset; Belanja Industri Indonesia di Bawah 1 Persen

- Editor

Kamis, 30 April 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Industri Indonesia belum menjadikan penelitian dan pengembangan atau riset sebagai investasi meningkatkan nilai tambah produk. Padahal, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam inovasi produk itu keniscayaan keberlanjutan industri, termasuk untuk bersaing dengan produk impor. Insentif pemerintah dibutuhkan bagi industri yang berinvestasi pada riset.
Survei LIPI pada 2013 terhadap 350 industri manufaktur menunjukkan, belanja litbang semua industri itu rata-rata 0,04 persen dari total pengeluaran per perusahaan. Jika dibandingkan dengan total penjualan setahun, angka belanja litbang 350 industri tersebut semakin ramping, rata-rata 0,01-0,02 persen.

“Di Indonesia, inovasi sering dimaknai dalam konteks desain produk atau strategi pemasaran,” kata Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain pada pidato sebelum diskusi rencana penganugerahan LIPI Science-Based Industrial Innovation Award 2015, Rabu (29/4), di Jakarta.

Inovasi dengan pemanfaatan iptek, yang butuh modal besar, sumber daya manusia andal, dan waktu lebih panjang, cenderung kurang menarik industri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saat ini, lanjutnya, belum banyak industri terbuka bekerja sama dengan lembaga litbang, terutama meneliti bahan baku pengganti bahan impor. Akibatnya, perekonomian Indonesia terdampak saat nilai rupiah melemah. Ia mencontohkan bahan baku baja PT Krakatau Steel yang diimpor dari Brasil mampu dihasilkan ilmuwan LIPI. Bahan baja laterit melimpah.

Pengeluaran pemerintah
Di tengah kegundahan rendahnya belanja litbang, menurut Iskandar, pemerintah menjadi pihak yang mengeluarkan belanja litbang terbesar, sekitar 70 persen. Adapun industri 30 persen dari total belanja litbang nasional. Data 2013, total belanja litbang nasional hanya 0,09 persen dari produk domestik bruto.

Kepala Pusat Penelitian Perkembangan Iptek LIPI Trina Fizzanty menambahkan, Indonesia bahkan kalah dari Malaysia. Rasio belanja litbang di Malaysia adalah 80 persen industri dan 20 persen pemerintah. Total belanja litbang nasional Malaysia mencapai 0,6 persen PDB.

Malaysia berinvestasi pada riset, di antaranya karena pemerintah memberi banyak insentif, salah satunya double deduction (pengurangan pajak setara dua kali pengeluaran untuk proyek riset yang disetujui, termasuk jika membiayai riset lembaga litbang). “Technopark ada sejak zaman Mahathir Mohamad masih Perdana Menteri,” ujar Trina.

Sebaliknya, Pemerintah Indonesia belum menerapkan pemberian insentif bagi industri yang berinvestasi pada riset. LIPI SBII Award 2015 ada untuk mengapresiasi industri yang punya inovasi berbasis litbang. (JOG)
——————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 30 April 2015, di halaman 13 dengan judul “Belanja Industri Indonesia di Bawah 1 Persen”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta
Harta Terpendam di Air Panas Ie Seum: Perburuan Mikroba Penghasil Enzim Masa Depan
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Jumat, 27 Juni 2025 - 05:33 WIB

Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Jumat, 13 Juni 2025 - 13:30 WIB

Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia

Berita Terbaru

Artikel

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Jun 2025 - 14:32 WIB