Inovasi Bidang Teknologi Terus Didorong

- Editor

Jumat, 21 September 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kemajuan teknologi dalam negeri didorong untuk terus berinovasi sehingga semakin banyak menciptakan lapangan kerja baru. Masyarakat diharapkan bukan hanya menjadi konsumen teknologi, melainkan juga produsen.

Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) Hari Sungkari, di Jakarta, Kamis (20/9/2018), mengatakan, inovasi anak bangsa menjadi modal bagi kemajuan Indonesia. Lewat kemajuan teknologi, inovasi tersebut dapat menjadi industri kreatif yang dapat menciptakan banyak lapangan pekerjaan.

”Sumber daya manusia adalah inovasi dan kreativitas yang dapat berkembang dengan semakin majunya teknologi,” kata Hari dalam acara pembukaan Bekraf Habibie Festival 2018.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

MELATI MEWANGI UNTUK KOMPAS–Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif Indonesia Hari Sungkari

Acara festival inovasi dan teknologi itu diselenggarakan oleh Bekraf dan Gerakan Berkarya!Indonesia mengusung tema ”Lihat, Sentuh, dan Rasakan Teknologi dan Inovasi Terbaru”. Dalam festival ini, Bekraf ingin menggabungkan sisi seni dengan teknologi dan inovasi, serta berlangsung pada 20-23 September 2018 di Jakarta International Expo.

MELATI MEWANGI UNTUK KOMPAS–Acara pembukaan festival inovasi dan teknologi Bekraf Habibie Festival 2018 mengusung tema ”Lihat, Sentuh, dan Rasakan Teknologi dan Inovasi Terbaru”, di Jakarta, Kamis (20/9/2018).

Menurut Sachin V Gopalan, Co-Founder dan CEO Bekraf Habibie Festival, PT Orbit Ventura Indonesia, masyarakat Indonesia itu fasih dalam menggunakan teknologi sehingga haus akan informasi. Pentingnya untuk membudayakan teknologi sehingga dapat mengubah Indonesia dari negara yang konsumtif menjadi produktif sehingga berguna bagi kemajuan bangsa.

Tahun ini, ada lebih dari 250 mitra yang mendukung acara tersebut. Mitra tersebut antara lain Bank Mandiri, Kalebr, Intel, Telkomsel, PT Dirgantara Indonesia, Regio Aviasi Industri, Pindad, PT PAL, Sritex, Extramarks, Pollux Properties, dan TVS. Setidaknya seratus komunitas juga berpartisipasi dalam acara itu.

MELATI MEWANGI UNTUK KOMPAS–Sachin V Gopalan, Co-Founder dan CEO Bekraf Habibie Festival, PT Orbit Ventura Indonesia.

Hari menambahkan, inovasi teknologi seharusnya dibuat berdasarkan kebutuhan sehingga dapat menyelesaikan suatu masalah. Riset pun perlu dilakukan lebih dulu untuk melihat target pasar.

Dalam kesempatan itu, turut diputar sebuah video berisi pesan presiden ketiga RI BJ Habibie. Habibie menuturkan bahwa masa depan bangsa Indonesia sangat ditentukan dari kualitas kehidupan bekerja dan berkarya dari sumber daya manusianya. Suatu bangsa tidak mungkin maju tanpa menghasilkan sesuatu secara mandiri. Untuk itu, inovasi dan kreativitas berperan dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan sumber daya manusia yang unggul.

Antusiasme pengunjung
Sejumlah stan menampilkan beragam karya teknologi unggulannya, setiap pengunjung diperbolehkan untuk mempraktikkan langsung bagaimana produk itu berfungsi.

Misalnya, pada stan Maker Lands yang menampilkan bangunan laba-laba raksasa yang terbuat dari kardus, mereka mengajak anak-anak untuk memasuki bangunan itu dan menyelesaikan misi permainan dengan waktu yang telah ditentukan.

Adapun di stan Kalebr terdapat beberapa area yang menampilkan produk teknologi, area kotak panjang berisi air diibaratkan sebagai laut luas dan ada miniatur kapal. Kapal itu dijalankan dengan menggunakan teknologi sehingga arah berlayarnya kapal ditentukan dari pesan yang ditulis dalam sistem aplikasi.

Suasana acara itu ramai oleh anak-anak yang berkunjung. Mereka antusias mendatangi setiap stan untuk berpatisipasi langsung. Penjaga stan pun menyambut mereka untuk turut mencoba setiap produk.

MELATI MEWANGI UNTUK KOMPAS–Wajito (26) dan siswa-siswa dari MIN 2 Kota Tangerang Selatan yang berkunjung ke Bekraf Habibie Festival 2018, di Jakarta, Kamis (20/9/2018).

Misalnya, 117 siswa dari MIN 2 Kota Tangerang Selatan yang secara khusus melakukan karya wisata ke acara festival itu. Menurut guru sekolah itu, Wajito (26), acara ini sangat bermanfaat untuk anak-anak karena mereka bisa mempraktikkan langsung teknologi dan melihat beragam teknologi yang berkembang di Indonesia.

”Acara ini menjadi sumber inspirasi untuk berinovasi dan kreativitas bagi anak-anak sehingga mereka pun dapat bercita-cita seperti Pak Habibie,” kata Wajito.

Adapun inovasi teknologi anak bangsa lainnya, yaitu Beehive Drones, merupakan produk inovasi yang menjual sistem drone yang bisa diakses dari aplikasi mobile untuk memudahkan dalam berbagai bidang, misalnya agrikultur. Berawal dari keinginannya untuk membantu petani dan industri agrikultur untuk mengatur lahan mereka dengan menggunakan drone.

CEO PT Aerotek Global Inovasi pemilik brand Beehive Drones, Albertus Gian, mengatakan, teknologi ini tidak terbatas pada bidang agrikultur saja. ”Kami membuka kesempatan untuk berkolaborasi dengan siapa pun, misalnya sistem pengantaran,”katanya.

MELATI MEWANGI UNTUK KOMPAS–CEO PT Aerotek Global Inovasi pemilik brand Beehive Drones, Albertus Gian.

Petani pun dapat memantau lahannya dengan memesan layanan drone lewat aplikasi di ponsel. Drone akan diberangkatkan dari drone station terdekat di sekitar lahan. Drone tersebut dilengkapi sistem yang dapat mendeteksi kesuburan tanaman sehingga penyemprotan pupuk dapat dilakukan drone.

”Kami tidak hanya ingin menunjukkan karya anak bangsa di sini, tetapi juga mengundang pemain dari luar agar pengunjung dapat melihat perkembangan teknologi di luar bagaimana. Harapannya dapat memotivasi anak-anak dan mengubah pola pikir mereka untuk lebih produktif,” kata Haris Abdullah, Ketua Panitia Bekraf Habibie Festival 2018. (MELATI MEWANGI)–ADHI KUSUMAPUTRA

Sumber: Kompas, 20 September 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB