Telepon pintar Blackberry yang lebih dikenal dengan layanan percakapan Blackberry Messenger ikut menggarap pasar perniagaan elektronik di Indonesia dengan menggeser fokus menjadi layanan sosial. Memanfaatkan basis pengguna yang dominan di Tanah Air, mereka memperkenalkan fitur perniagaan beserta mekanisme pembayaran, dengan mengharap pemasukan dari lalu lintas iklan.
Penjelasan tersebut disampaikan Matthew Talbot, Senior Vice President Emerging Solutions untuk Blackberry, dalam kunjungannya di Indonesia, Rabu (24/6). Blackberry memperkenalkan fitur kanal untuk dimanfaatkan pelaku usaha agar bisa terhubung langsung dengan para konsumen, yang jumlahnya sudah mencapai 1 juta secara global sejak diperkenalkan tahun lalu.
“Kami memiliki basis pengguna yang besar di Indonesia dan mereka adalah pengguna potensial bagi para pelaku usaha. Salah satu bentuknya adalah iklan yang bisa langsung disodorkan kepada pengguna,” ujar Talbot.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia mengungkapkan, setiap hari Blackberry menangani permohonan pemasangan iklan sebanyak 700 juta iklan. Sejak layanan percakapan tersedia untuk sistem operasi lain seperti Android atau iOS pada bulan November 2013, ada tambahan pengguna sebanyak 260 juta orang.
Uang virtual
Dua minggu terakhir, Blackberry juga memperkenalkan fitur BBM Money atau uang virtual bagi pengguna Indonesia, yang saat ini sudah menggaet 250.000 pengguna. Bekerja sama dengan Bank Permata, pengguna layanan percakapan bisa mengisi saldo yang bisa dibelanjakan, dikirimkan ke pengguna lain, hingga diuangkan. Monetisasi dari layanan tersebut, lanjut Talbot, dilakukan dengan kolaborasi di fitur kanal.
“Kami menggandeng pelaku usaha untuk berpromosi melalui kanal untuk bertransaksi menggunakan BBM Money. Pengguna di Indonesia juga harus mendapatkan penjelasan mengenai kemudahan bertransaksi,” ujar Talbot.
Dia optimistis layanan yang baru tersedia di Indonesia ini akan meraup banyak peminat. Sejak diluncurkan, sudah ada 1 juta pengguna mendaftar ke kanal milik BBM Money untuk memantau promosi yang ditawarkan, meskipun sebagian besar belum bisa bertransaksi karena belum memasang BBM Money. Selanjutnya, Blackberry juga akan meluncurkan fitur BBM Pay yang memungkinkan pengguna langsung bertransaksi dengan satu tombol.
“Melalui BBM Money, transaksi bisa dilakukan pada saat itu juga, sementara pada situs niaga elektronik lainnya membutuhkan waktu untuk transaksi seperti bayar di tempat atau transfer bank,” ujar Talbot.
Layanan serupa dari LINE, hingga kini, memilih menahan diri. LINE yang memiliki 30 juta pengguna di Indonesia, dari total 600 juta di seluruh dunia, memiliki layanan pembayaran yang baru bisa dilakukan melalui rekening kartu kredit.
Ditemui sebelumnya, Team Leader Marketing LINE Indonesia Galuh Chandrakirana mengungkapkan, saat ini LINE memilih untuk berkonsentrasi pada fitur yang lebih banyak dipergunakan di Indonesia. (ELD)
——————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 25 Juni 2015, di halaman 19 dengan judul “Layanan Percakapan Incar Pasar E-Dagang”.