Hujan Buatan untuk Riau Kembali Dimulai

- Editor

Senin, 22 Juni 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Teknologi modifikasi cuaca gelombang kedua tahun 2015 untuk Riau mulai diterapkan pemerintah pada Senin (22/6). Teknologi itu berupa hujan buatan untuk membasahi lahan gambut dan mengisi penampungan air. Itu untuk meminimalkan dampak kebakaran hutan dan lahan.

Gelombang pertama implementasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) berlangsung Maret sampai April lalu. “Pada hari pertama gelombang kedua, tim kemungkinan menebarkan 4 ton bahan semai garam (NaCl) sekali penerbangan,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi F Heru Widodo, Sabtu (20/6), di Jakarta.

Heru menjelaskan, jumlah itu sesuai kapasitas maksimal pesawat untuk penebaran garam, yakni CN 295. Pesawat yang dipinjam dari TNI Angkatan Udara itu berada di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, sejak pekan lalu. Pangkalan udara itu berfungsi sebagai posko operasi TMC. Sebelumnya, pesawat berada di Bandung, Jawa Barat, untuk pemasangan konsol TMC.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada gelombang kedua, kebutuhan bahan semai sekitar 125 ton. Kini 25 ton bahan semai siap di Riau, sedangkan 100 ton akan diangkut bertahap dari tempat produksinya di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, ataupun di Karawang, Jawa Barat.

Operasi TMC di Riau akan berjalan sekitar 3 bulan, dengan sasaran sejumlah titik di Riau yang punya potensi awan bagus untuk disemai jadi hujan. Tujuan utamanya ialah membasahi lahan gambut dan mengisi penampung air seperti embung dan kanal. Hal tersebut karena TMC kali ini untuk pencegahan kebakaran.

Selain itu, pemerintah mendorong pembuatan sekat-sekat kanal demi mencegah kebakaran hutan dan lahan. Hal itu untuk menjamin ketersediaan air di kanal agar lahan bisa dibasahi. Caranya, air hujan tertampung karena ditahan kanal sehingga ada stok air selama kemarau.

Di Tangerang, Banten, kemarin, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Raffles B Panjaitan memaparkan, sistem sekat kanal di perusahaan-perusahaan besar penggarap hutan tanaman industri berjalan baik. Jadi, pemerintah kini fokus mendorong pembangunan sekat kanal di kawasan masyarakat.

Pembangunan sekat kanal di Kepulauan Meranti, Riau, dinilai efektif menurunkan kebakaran lahan. Presiden Joko Widodo mengucurkan dana Rp 300 juta untuk membangun 13 unit sekat kanal di rawa gambut di daerah itu, lalu Kementerian LHK menambah 12 sekat kanal. Hasilnya, kebakaran lahan tak terjadi lagi di Kepulauan Meranti. (JOG)
——————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 22 Juni 2015, di halaman 14 dengan judul “Hujan Buatan untuk Riau Kembali Dimulai”.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan
UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum
3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum
Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023
Tiga Ilmuwan Penemu Quantum Dots Raih Nobel Kimia 2023
Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023
Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Senin, 13 November 2023 - 13:46 WIB

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 November 2023 - 13:42 WIB

3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum

Senin, 13 November 2023 - 13:37 WIB

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 November 2023 - 05:01 WIB

Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:52 WIB

Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:42 WIB

Teliti Dinamika Elektron, Trio Ilmuwan Menang Hadiah Nobel Fisika

Berita Terbaru

Berita

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 Nov 2023 - 13:46 WIB

Berita

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 Nov 2023 - 13:37 WIB