Hanya Tiga Lembaga Riset Terima Remunerasi

- Editor

Jumat, 29 Juni 2012

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hanya tiga dari tujuh lembaga pemerintah non-kementerian di bidang riset ilmu pengetahuan dan teknologi serta Kementerian Riset dan Teknologi yang dinilai berkinerja baik. Karena itu, mereka berhak memperoleh remunerasi berupa kenaikan tunjangan kinerja bagi pegawai.

Tiga lembaga itu adalah Badan Tenaga Nuklir Nasional, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, serta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Staf Khusus Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Nurpansyah, Kamis (28/6), menjelaskan, Komisi VII menyetujui pemberian remunerasi berdasarkan usulan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) tentang kenaikan tunjangan kinerja bagi pegawai di lingkungan Kemenristek dan lembaga pemerintah non-kementerian (LPNK) ristek.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Persetujuan didapat dalam rapat dengar pendapat dengan Menristek Gusti Muhammad Hatta dan jajarannya, Rabu. Persetujuan juga berdasarkan penilaian Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. ”Lembaga tersebut dianggap mampu meningkatkan kinerja, memberikan pelayanan prima, dan integritasnya dianggap baik,” kata Mulyanto, Sekretaris Menristek.

Di lingkungan LPNK ristek ada empat badan riset yang belum diputuskan remunerasinya, yaitu Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Badan Informasi Geospasial, Badan Standardisasi Nasional, dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nasional.

Tunjangan kinerja bagi pegawai di 20 kementerian/lembaga dikeluarkan berdasarkan surat Kementerian Keuangan Nomor SR-74/MK.02/2012. Total anggaran untuk empat institusi riset itu Rp 487 miliar bagi 12.260 pegawai.

Dengan remunerasi ini, diharapkan Kemenristek dan LPNK ristek bisa berkinerja lebih baik lagi dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. ”Komisi VII DPR juga ingin Kemenristek lebih bagus dari sisi output dan outcome,” kata Menristek menambahkan. (YUN)

Sumber: Kompas, 29 Juni 2012

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB