Gempa Guncang Bengkulu dan Sulawesi Utara

- Editor

Senin, 20 Juni 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gempa berkekuatan M 5,4 mengguncang wilayah Bengkulu dan Sumatera Barat bagian selatan, Minggu (19/6) pukul 04.15. Gempa berpusat di laut sekitar 66 kilometer (km) arah barat daya Mukomuko, Bengkulu, di kedalaman hiposenter 54 kilometer.

“Hasil analisis kami menunjukkan, gempa ini disebabkan subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono. Gempa ini terekam stasiun prekursor gempa BMKG pada 2 Juni 2016. Sementara itu, pada hari yang sama, sekitar pukul 12.00 WIB, terjadi gempa di Sulawesi Utara dan Maluku Utara berkekuatan M 5,1. Pusat gempa sekitar 121 km arah tenggara Kota Bitung. Gempa itu, menurut Daryono, termasuk berkedalaman menengah, yakni 67 kilometer. (AIK)
——————–
Ibu Tunggal Lebih Rentan Sakit Jantung

Ibu tanpa suami berisiko lebih tinggi sakit jantung dan stroke ketimbang ibu menikah. Itu kajian data kesehatan, pekerjaan, dan status nikah hampir 11.000 perempuan di Eropa dan 6.000 wanita di Amerika Serikat, lahir 1935-1956. Ada 11 persen perempuan AS dan 5 persen wanita di Eropa pernah jadi ibu tunggal dan bekerja. Dibandingkan dengan ibu menikah dan bekerja, ibu tunggal dengan anak dan bekerja 40 persen lebih rentan sakit jantung, 74 persen lebih berisiko stroke, 77 persen lebih mudah merokok. “Tak ada dukungan pasangan atau kebutuhan bekerja, picu perilaku tak sehat,” ucap penulis senior studi itu, Frank van Lenthe, dari Erasmus University Medical Center di Rotterdam, Belanda. Itu diterbitkan di American Journal of Public Health, Kamis (16/6).(REUTERS/JOG)
————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 20 Juni 2016, di halaman 14 dengan judul “Kilas Iptek”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

—————–
Pemetaan Dasar Laut Global Didesakkan

Para ahli kelautan mendesak dilakukannya pemetaan dasar laut global. Misi “pemetaan untuk mengisi celah” itu diserukan General Bathymetric Chart of The Ocean. Badan riset kemaritiman itu dibentuk pada 1903 untuk mengumpulkan peta survei kelautan seluruh dunia. Lebih seabad berlalu sejak peta pertama dihasilkan dengan pengukuran menggunakan tali dari kapal. Saat ini, baru 5 persen dasar laut global dipetakan dengan metode modern. Ironisnya, Bulan telah dipetakan seluruhnya dengan resolusi 7 meter menggunakan satelit. Inggris negara yang unggul maritimnya, 30 persen wilayah lautnya belum dipetakan. “Ini persoalan komitmen,” ujar Larry Mayer, Direktur Center for Marine Science and Coastal Engineering University of New Hampshire, Inggris. (BBC/ISW)
—————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 21 Juni 2016, di halaman 14 dengan judul “Kilas Iptek”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB