Gangguan Kesuburan Meningkatkan Risiko Kanker Prostat

- Editor

Sabtu, 28 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Klinik Bayi Tabung - Dr Nanang W Astarto memaparkan proses ilmiah bayi tabung seperti yang dilakukan di Klinik Fertilitas Aster, Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat, Rabu (4/6). Klinik fertilitas yang membantu pasangan untuk mendapatkan keturunan dengan cara bayi tabung ini. Hingga kini tingkat keberhasilan klinik tersebut hingga 30 persen membantu pasangan yang mengalami gangguan fertilitas.

Kompas/Rony Ariyanto Nugroho (RON)
04 Juni 2014

Klinik Bayi Tabung - Dr Nanang W Astarto memaparkan proses ilmiah bayi tabung seperti yang dilakukan di Klinik Fertilitas Aster, Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat, Rabu (4/6). Klinik fertilitas yang membantu pasangan untuk mendapatkan keturunan dengan cara bayi tabung ini. Hingga kini tingkat keberhasilan klinik tersebut hingga 30 persen membantu pasangan yang mengalami gangguan fertilitas. Kompas/Rony Ariyanto Nugroho (RON) 04 Juni 2014

Gangguan kesuburan dialami sebagian pasangan di dunia. Dengan teknologi kedokteran, masalah kesuburan atau infertilitas itu bisa diatasi melalui terapi. Namun, hasil studi terbaru menunjukkan, kaum lelaki yang menjalani terapi kesuburan berisiko lebih tinggi terkena kanker prostat di kemudian hari.

Demikian hasil riset yang dipublikasikan di British Medical Journal. Studi yang dilakukan tim peneliti dari Lund University tersebut memakai data nasional kehamilan dan kanker nasional untuk melihat 1,2 juta kehamilan di Swedia selama lebih dari 20 tahun pada 1994-2014.

KOMPAS/RIZA FATHONI (RZF)–Dokter tengah membekukan embrio salah satu pasangan untuk disimpan di Klinik Kesuburan Morula IVF di Menteng, Jakarta, Sabtu (11/4/2015). Embrio yang disimpan biasanya menunggu kesiapan calon ibu untuk proses penanaman embrio di rahim dalam proses bayi tabung (in-vitro fertilization).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mereka yang menjalani ICSI, terapi infertilitas pada pria, memiliki risiko kanker prostat lebih tinggi. Namun, Prostate Cancer UK menyatakan, para peneliti harus melihat faktor usia sebelum menyimpulkan kaum pria yang mendapat pengobatan infertilitas berisiko tinggi terkena kanker prostat.

Sekitar 97 persen dari jumlah total bayi dikandung secara alami dan 20.618 bayi (1,7 persen) dikandung dengan menggunakan IVF (in vitro fertilization) atau pembuahan in vitro yang biasa disebut program bayi tabung, meski data tidak menunjukkan apakah masalah kesuburan itu dialami lelaki atau perempuan.

Sebanyak 14.882 (1,3 persen) kelahiran dihasilkan dari terapi kesuburan atau ICSI, di mana satu sperma berkualitas bagus diseleksi dan diinjeksi langsung ke sel telur. ICSI pertama kali digunakan di Swedia pada 1992, dengan setiap kasus tercatat data nasional.

Klinik Bayi Tabung – Dr Nanang W Astarto memaparkan proses ilmiah bayi tabung seperti yang dilakukan di Klinik Fertilitas Aster, Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat, Rabu (4/6). Klinik fertilitas yang membantu pasangan untuk mendapatkan keturunan dengan cara bayi tabung ini. Hingga kini tingkat keberhasilan klinik tersebut hingga 30 persen membantu pasangan yang mengalami gangguan fertilitas.
Kompas/Rony Ariyanto Nugroho (RON)
04 Juni 2014

Menawarkan tes
Di antara kelompok konsepsi nasional, ada 3.244 (0,28 persen) didiagnosis dengan kanker prostat, dibandingkan dengan 77 (0,37 persen) di kelompok IVF, dan 63 (0,42 persen) di antara mareka yang menjalani ICSI. Kaum pria di kelompok ICSI juga berisiko lebih tinggi mengalami kanker prostat lebih dini, berusia di bawah 55 tahun.

Prof Yvonne Lundberg Giwercman, yang memimpin studi itu, Kamis (26/9/2019), menyatakan kepada BBC, ”Jumlah kasus kanker prostat kecil, tetapi mereka berusia sangat muda. Mereka kelompok kecil berisiko tinggi dan kami akan mengikuti mereka lebih dekat.” Harapannya, ada studi lanjutan untuk menginvestigasi mengapa ada kaitan itu.

Sementara Allan Pacey, professor andrologi di University of Sheffield, menyatakan, penting untuk dijelaskan bahwa kanker prostat tidak disebabkan teknik yang membantu reproduksi, tetapi kemungkinan disebabkan keduanya memiliki penyebab sama dalam beberapa cara.

Karena itu, semua pria yang didiagnosis mengalami masalah kesuburan pada usia 20 dan 30 tahun perlu diberi informasi apa artinya hasil studi tersebut bagi mereka saat berusia 50 dan 60 tahun. Pada prinsipnya, mereka yang mengalami masalah kesuburan dianjurkan waspada dan memeriksakan diri ke dokter.–EVY RACHMAWATI

Sumber: Kompas, 27 September 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta
Harta Terpendam di Air Panas Ie Seum: Perburuan Mikroba Penghasil Enzim Masa Depan
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Jumat, 27 Juni 2025 - 05:33 WIB

Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Jumat, 13 Juni 2025 - 13:30 WIB

Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia

Berita Terbaru

Artikel

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Jun 2025 - 14:32 WIB