Fusarium yang Mematikan Pisang dari Indonesia Hantui Amerika Latin

- Editor

Selasa, 23 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penyakit jamur fusarium wilt tropical race 4 atau TR4 yang sangat mematikan tanaman pisang kini mengancam Amerika Latin. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1960-an dan sejak itu menjadi salah satu masalah utama tanaman pisang di sejumlah negara. Penyebaran jamur pisang ini menandai globalisasi penyakit tanaman setelah ulat grayak jagung (Spodoptera frugiperda) dari Amerika Tengah mewabah di Indonesia.

”TR4 merupakan ras jamur pisang yang paling ganas. Di Indonesia sudah ada sejak lama dan masih jadi masalah utama penyakit pisang,” kata Widodo, ahli penyakit tanaman dari Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian IPB, kepada Kompas, Jumat (19/7/2019).

KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA–Pedagang pisang menunggu pembeli di Pasar Gablok, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Rabu (8/5/2019). Penyakit jamur fusarium wilt tropical race 4 atau TR4 yang menjadi ancaman besar bagi tanaman pisang di Indonesia kini menjadi ancaman global.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Widodo, dua penyakit lain yang menghantui tanaman pisang di Indonesia adalah blood disease bacteria dan layu bakteri. Selain itu juga ada banana bunchy top virus (BBTV). ”Sebagai origin of species, selain memiliki banyak ragam pisang, kita juga punya banyak penyakit pisang,” katanya.

Indonesia jadi pertemuan dua nenek moyang pisang di dunia, yaitu Musa acuminata Colla dan Musa balbisiana Colla serta punya keragaman jenis pisang tertinggi. Dari sekitar 1.000 jenis kultivar (pisang yang dibudidayakan) di dunia, kita punya 300 di antaranya. Kita punya 15 lebih spesies dari 71 pisang liar.

Kepala Departemen Proteksi Tanaman IPB Suryo Wiyono mengatakan, fusarium memiliki sejumlah varian dan fusarium ras TR4 memang paling ditakuti karena sangat mematikan tanaman pisang. Kajian dari Williams (2010) menyebutkan, penyakit layu fusarium menjadi faktor utama menurunnya produksi pisang di Indonesia.

Menurut data Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) 2018, Indonesia sebenarnya berada di urutan ketiga negara penghasil pisang setelah India dan China. Namun, ekspor pisang di Indonesia sangat rendah dan tidak masuk dalam 10 besar dunia. Secara global, Filipina, Ekuador, Kolombia, dan sejumlah negara Amerika Latin lain yang menjadi pengekspor utama pisang dunia, terutama jenis Cavendish.

Ancaman global
Laporan tentang masuknya TR4 ke Amerika Latin itu dilaporkan setelah Colombian Agricultural Institute di Bogota mengisolasi empat tanaman pisang yang diduga telah terinfeksi jamur ini pekan lalu. Hal ini tidak hanya memicu kekhawatiran di Kolombia, yang merupakan salah satu eksportir pisang utama di dunia, tetapi juga produsen pisang lain di Amerika Selatan.

Serangan jamur TR4 di pusat-pusat produsen pisang ini dikhawatirkan akan meningkatkan harga pisang secara global. ”Ini merupakan alarm bahaya dan kita harus menyikapi hal ini secara serius,” kata Gert Kema, ahli patologi tanaman dari Wageningen University, Belanda, kepada Sciencemag.org.

Jamur TR4 merupakan varian dari penyakit panama (panama disease), yang pernah menghancurkan tanaman pisang di Amerika Selatan pada pertengahan abad ke-20. Industri pisang di kawasan ini berhasil pulih setelah ditemukannya varietas pisang Cavendish yang tahan terhadap panama disease. Jenis pisang ini kemudian mendominasi pasar pisang global.

Meski demikian, jamur TR4 diketahui mampu membunuh Cavendish dan berbagai macam varietas pisang lain. Setelah diketahui mewabah di Indonesia sejak 1960-an, TR4 kemudian menyebar di Asia. Pada tahun 2013, wabah ini menyebar ke Jordania, kemudian ke Mozambik dua tahun kemudian, dan ke India, yang merupakan produsen terbesar pisang.

Penyebaran TR4 secara global ini semakin menunjukkan tentang globalisasi penyakit tanaman. Sebelumnya, sejak Maret 2019, hama ulat grayak jagung (Spodoptera frugiperda) yang berasal dari Amerika Tengah telah masuk ke Indonesia setelah mewabah di Afrika, India, China, dan Thailand.

Menurut Widodo, keragaman hayati pisang yang dimiliki Indonesia seharusnya bisa jadi kunci daya tahan terhadap serangan berbagai penyakit, termasuk jamur fusarium. Namun, kajian tentang ini di Indonesia hingga kini sangat terbatas. Pisang belum dianggap sebagai komoditas penting di Indonesia, padahal ini tanaman asli kita dan punya potensi besar,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa waktu lalu, peneliti Australia memublikasikan temuan jenis baru pisang Cavendish tahan fusarium. Varian tanaman itu ternyata dikembangkan dari gen pisang liar di Sumatera, yakni Musa acuminata Malakensis (Kompas, 29 Maret 2018).

Oleh AHMAD ARIF

Sumber: Kompas, 22 Juli 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 18 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB