fitofarmaka; Ekstrak Daun Inai Bisa Memulihkan Radang Gusi

- Editor

Jumat, 12 September 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ekstrak daun inai berpotensi digunakan untuk memulihkan radang gusi. Dalam daun itu terdapat senyawa anti bakteri yang mampu mengurangi jumlah bakteri dalam plak gigi.

Demikian dipaparkan Prof Lies Zubardiah M Bakrie dalam pidato pengukuhan sebagai Guru Besar Tetap Ilmu Periodontologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, Rabu (10/9), di Jakarta. Lies adalah guru besar ke-53 Universitas Trisakti.

prof tri erryDekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti Prof Tri Erri Astoeti mengatakan, Indonesia memiliki banyak kekayaan alam yang bisa dikembangkan sebagai obat sakit gigi dan mulut. ”Pemerintah perlu berperan memberdayakan semua sektor untuk diolah,” katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Di beberapa daerah di Indonesia, daun inai kerap dipakai menyembuhkan luka di badan dengan ditempelkan langsung ke bagian luka,” ujar Lies. Daun inai atau henna (Lawsonia inermis L) adalah tumbuhan perdu dengan tinggi 2-6 meter, memiliki banyak dahan dan dedaunan kecil hijau tua. Sejumlah riset menunjukkan, daun inai memiliki sifat anti bakteri efektif.

Terkait hal itu, Lies meneliti efektivitas daun itu untuk menangkal bakteri penyebab gingivitis (radang gusi). Penyakit itu disebabkan plak mengandung bakteri yang merusak jaringan penyangga. Di Indonesia, prevalensi gingivitis 45,8 persen di pedesaan dan 38,4 persen di daerah urban. Jika tak dirawat, radang gusi bisa kronis dan menjalar sehingga gigi kehilangan penyangga dan mudah goyang.

Uji coba dilakukan pada tikus dan manusia. Hasilnya, setelah ekstrak daun itu dipakai tiga kali sehari selama 4-5 hari berturut-turut, ada perbaikan pada radang gusi. Daun inai tak punya efek racun pada makhluk hidup.

Sejauh ini, kadar pemakaian daun inai kerap tak sesuai dosis. Jika obat kumur dipakai berlebihan, bisa menimbulkan efek samping berupa pengelupasan pada mulut dan perubahan warna gusi. ”Kalau ekstrak daun inai ingin dijadikan obat kumur, harus ada standar dosis agar tak ada efek samping,” kata Lies. (A01)

Sumber: Kompas, 12 September 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta
Berita ini 42 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 2 Juli 2025 - 18:46 WIB

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Jumat, 27 Juni 2025 - 05:33 WIB

Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Berita Terbaru

Artikel

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Jun 2025 - 14:32 WIB