Gelombang pertama vaksin percobaan melawan ebola dikirimkan dari Inggris ke Liberia, Jumat (23/1). Uji coba langsung ke lapangan itu langkah darurat sebelum uji klinis pada manusia.
Sebanyak 300 dosis awal vaksin itu diharapkan tiba di Monrovia, Liberia, Jumat pekan ini. Vaksin itu diproduksi perusahaan farmasi Inggris, GlaxoSmithKline, dan Badan Kesehatan Nasional Amerika Serikat.
”Ini tahap penting dan menunjukkan kita masih pada jalur mempercepat keberadaan vaksin ebola,” kata Moncef Slaoui dari GlaxoSmithKline kepada BBC, Jumat lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut rencana, relawan tahap pertama akan menerima vaksin eksperimen itu beberapa minggu mendatang. Para ilmuwan akan melibatkan 30.000 relawan, termasuk para tenaga kesehatan di garis depan. Jika regulasi terpenuhi, 10.000 relawan akan diberi vaksin itu.
Ahli virus dan Guru Besar Universitas Nottingham, Inggris, Jonathan Ball, mengatakan, karena jumlah kasus infeksi terus menurun, tidak mudah menunjukkan dampak pemberian vaksin itu. ”Mungkin dalam waktu dekat kita tidak akan tahu persis sejauh mana efektivitas vaksin ini pada manusia,” katanya.
Namun, ia menilai itu tetap penting dalam rangka memperoleh jawaban, jika tidak saat ini, untuk wabah di masa datang. ”Kita harus bersiap,” katanya.
Uji lapangan serupa akan dilakukan Merck, yang menurut rencana, dilakukan di Guinea, Liberia, dan Sierra Leone dalam beberapa bulan mendatang. (BBC/GSA)
Sumber: Kompas, 26 Januari 2015