Dosen Berpotensi Tingkatkan Riset

- Editor

Rabu, 5 Agustus 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ratusan ribu dosen yang tersebar di perguruan tinggi negeri dan swasta dapat menambah jumlah peneliti di lembaga-lembaga penelitian yang jumlahnya baru belasan ribu orang. Untuk mendorong penelitian oleh dosen, pemerintah meningkatkan sejumlah target, seperti jumlah riset, hak kekayaan intelektual, dan inovasi.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir seusai pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Ilmu Pengetahuan di Jakarta, Selasa (4/8), mengatakan, dosen memiliki kewajiban meneliti. Targetnya, bukan sekadar publikasi ilmiah, melainkan juga bisa menghasilkan inovasi.

“Memang tidak semua dosen bisa menjadi inovator ataupun inventor. Kami menargetkan agar dari hasil riset di perguruan tinggi dan lembaga penelitian bisa menghasilkan inovasi sedikitnya 25 industri dalam bentuk badan usaha tahun 2015. Jumlah riset ditargetkan 12.000-14.000. Adapun untuk hak kekayaan intelektual ditargetkan sekitar 1.500,” ujar Nasir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Nasir, pelibatan perguruan tinggi juga didorong dalam pembentukan 100 science and technology park di tingkat provinsi. Dosen didorong mampu berkontribusi dalam riset, teknologi, dan inovasi.

Minim
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani yang menjadi pembicara kunci dalam Rakornas Iptek 2015 mengatakan, peran ilmu pengetahuan dan teknologi penting dalam sektor produksi. Namun, jumlah peneliti dan perekayasa Indonesia masih minim. Pada 2013, terdata 11.234 orang di lembaga penelitian, sedangkan di perguruan tinggi 120.492 orang.

“Saya beri arahan agar Menristek dan Dikti fokus pada perguruan tinggi dan fokus peningkatan sumber daya manusia di Indonesia. Kita punya target peningkatan sumber daya manusia. Tiap provinsi yang punya universitas besar membuat desain besar kebutuhan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam jangka pendek, menengah, dan panjang,” kata Puan.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Indonesia Agung Pambudi mengatakan, dunia usaha memberi masukan bagi pemerintah supaya ada kesesuaian dalam kebijakan pembangunan dengan riset. Apindo membuat “peta jalan” 2015-2019 soal pembangunan pertanian, energi, dan maritim yang kini jadi fokus pemerintah. (ELN/YUN)
——————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 5 Agustus 2015, di halaman 12 dengan judul “Dosen Berpotensi Tingkatkan Riset”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta
Harta Terpendam di Air Panas Ie Seum: Perburuan Mikroba Penghasil Enzim Masa Depan
Haroun Tazieff: Sang Legenda Vulkanologi yang Mengubah Cara Kita Memahami Gunung Berapi
BJ Habibie dan Teori Retakan: Warisan Sains Indonesia yang Menggetarkan Dunia Dirgantara
Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Jumat, 13 Juni 2025 - 13:30 WIB

Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia

Jumat, 13 Juni 2025 - 11:05 WIB

Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer

Jumat, 13 Juni 2025 - 08:07 WIB

James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta

Rabu, 11 Juni 2025 - 20:47 WIB

Harta Terpendam di Air Panas Ie Seum: Perburuan Mikroba Penghasil Enzim Masa Depan

Berita Terbaru

Artikel

James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta

Jumat, 13 Jun 2025 - 08:07 WIB