Disarankan, Pendaratan Manusia di Mars pada 2039

- Editor

Selasa, 7 April 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Masyarakat Keplanetan atau The Planetary Society, Kamis (2/4), menyarankan Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) mengirim misi berawak ke orbit satelit Mars, Phobos, pada 2033 dan mendarat di Mars pada 2039. Rekomendasi itu disampaikan 70 ahli keplanetan setelah mendiskusikan kelayakan teknik, keterjangkauan, dan keuntungan pendaratan manusia ke Mars selama dua hari, di Washington DC, AS.

Rencana detail misi itu dirancang tim Laboratorium Propulsi Jet NASA. ”Dengan perencanaan jangka panjang dan keterbatasan biaya, misi manusia ke Mars bisa dijalankan,” kata Guru Besar Aeronautika dan Astronautika Universitas Stanford, AS, Scott Hubbard. Misi mengorbit Mars diperlukan sebagai langkah antara untuk mendarat di Mars. Tahap serupa dilakukan misi Apollo 8 dengan mengorbit Bulan hingga misi Apollo 11 mendaratkan manusia di Bulan. Misi ke orbit Mars butuh 30 bulan, rinciannya 9 bulan perjalanan berangkat, 12 bulan di orbit Mars, dan 9 bulan perjalanan pulang ke Bumi. Pemimpin Eksekutif Tertinggi Masyarakat Keplanetan Bill Nye menegaskan kendala terbesar misi itu bukan tantangan teknik, melainkan kemauan politik. (SPACE/MZW)
———————-
Sifat Keturunan Bukan Hanya tentang DNA

Asam deoksiribonukleat (DNA) bukan satu-satunya penentu sifat yang diturunkan antargenerasi. Menurut studi terbaru, perubahan alami pada protein dalam sel bernama histon bertahan beberapa generasi dan memengaruhi sifat yang diturunkan. Sebab, histon mengontrol berubah atau tidaknya gen. Protein itu menyediakan penunjang struktural bagi kromosom dan dikelilingi molekul DNA, tetapi bukan bagian kode genetik. Itu dipublikasikan di jurnal Science, Jumat (3/4), disponsori Wellcome Trust dan EC EpiGeneSys Network. ”Temuan kami menunjukkan, perubahan kumparan histon yang memengaruhi kromosom bisa disalin dan diteruskan ke generasi berikut,” kata pemimpin penelitian, pengajar pada Edinburgh’s School of Biological Sciences, Robin Allshire. Para peneliti menguji teori lewat percobaan pada ragi dengan mekanisme pengendalian gen serupa dengan yang ada di sel manusia. Mereka memicu perubahan protein histon, menimbulkan peniruan alami, dan mengubah gen. (SCIENCEDAILY/JOG)
———
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 4 April 2015, di halaman 14 dengan judul “Kilas Iptek”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB