Tren pembayaran nontunai meningkat di kalangan generasi yang terpapar teknologi digital. Kecenderungan ini diambil sebagai peluang untuk membentuk desain dasar atau platform dompet elektronik (e-wallet) yang tanpa batas sehingga memungkinkan penggunanya mengakses uangnya lintas negara.
Desain dasar dompet elektronik tanpa batas merupakan solusi atas masalah perdagangan elektronik (e-dagang) lintas negara. Head of Investor Relation PT M Cash Integrasi Tbk sekaligus Head of Business Analyst PT Kresna Graha Investama Tbk Stanley Tjiandra mencontohkan, saat ini masyarakat Indonesia belum bisa membayar langsung untuk berbelanja di Amazon.
“Adanya desain dasar dompet elektronik tanpa batas ini akan mempermudah transaksi antar-marketplace lintas negara. Sebagian besar pelaku transaksinya adalah generasi milenial. Tentu secara jangka panjang, transaksi seperti akan bertahan di berbagai macam generasi,” tuturnya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (20/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, Managing Director PT Kresna Graha Investama Tbk Jahja Suryandy melihat tingginya penetrasi internet pada masyarakat yang mencapai lebih dari 50 persen sebagai potensi berkembangnya dompet elektronik. Baginya, ini menandakan kesiapan Indonesia untuk pasar digital.
Perubahan pembayaran jalan tol menjadi nontunai merupakan titik tolak peluang penggunaan dompet elektronik. Dua tahun lalu, kita tidak menyangka pembayaran tol dapat secara nontunai seperti saat ini. Bisa jadi lima tahun ke depan, sebagian transaksi bersifat nontunai
Jahja juga menyampaikan, perubahan pembayaran jalan tol menjadi nontunai merupakan titik tolak peluang penggunaan dompet elektronik. “Dua tahun lalu, kita tidak menyangka pembayaran tol dapat secara nontunai seperti saat ini. Bisa jadi lima tahun ke depan, sebagian transaksi bersifat nontunai,” ucapnya.
Oleh karena itu, PT Kresna Graha Investama Tbk untuk menjalin perusahaan patungan (joint venture) dengan PT M Cash Integrasi Tbk dan PT Matchmove Indonesia. Desain dasar aplikasi dompet elektroniknya diproduksi oleh PT Matchmove Indonesia.
Nantinya, mitra-mitra perusahaan Kresna yang ingin mengembangkan aplikasi dompet elektronik dapat langsung menggunakan desain dasar tersebut. Targetnya usaha perbankan dan usaha rintisan yang mengembangkan dompet elektronik ini.
Sampai saat ini, perusahaan yang sudah berminat berkisar 8 sampai 10, termasuk bank-bank besar di Indonesia. Aplikasi dompet elektronik dari perusahaan-perusahaan yang menggunakan desain dasar dari Matchmove akan diluncurkan pada 2018.
Jahja mengatakan, transaksi tanpa batas itu dikarenakan kerja sama antara Matchmove Indonesia dengan Mastercard. “Ini pertama kalinya kami berkolaborasi dengan perusahaan yang menyediakan desain dasar aplikasi dompet elektronik yang tanpa batas,” ujarnya.
Chief Executive Officer Matchmove Pay Shailesh Naik menunjukkan aplikasi dompet elektronik dengan desain dasar yang dirancang Matchmove. Sebagian besar transaksi seperti pembayaran dan pengiriman uang menggunakan sejumlah perangkat keamanan seperti kode QR atau sandi tertentu.
Secara umum, konsumen Indonesia masih berorientasi terhadap sistem pembayaran tunai. Padahal, efisiensi pembayaran nontunai lebih tinggi dibandingkan tunai
Menurut Chaikal Nuryakin, pengamat dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia, literasi digital dan finansial tetap dibutuhkan agar menguatkan perkembangan sistem pembayaran nontunai.
“Secara umum, konsumen Indonesia masih berorientasi terhadap sistem pembayaran tunai. Padahal, efisiensi pembayaran nontunai lebih tinggi dibandingkan tunai,” tuturnya saat dihubungi Kompas, Selasa (21/11). (DD09)
Sumber: Kompas, 21 November 2017