Dalam Kebakaran Lahan, Kelebihan Hercules Bisa Dioptimalkan

- Editor

Kamis, 15 Oktober 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dalam menangani kebakaran lahan di Sumatera dan Kalimantan yang berlanjut, pemerintah perlu mengoptimalkan kemampuan dalam negeri, antara lain mengerahkan pesawat C-212 milik BPPT, Hercules C-130 dan helikopter Super Puma milik TNI AU, serta pesawat Transall untuk mengangkut retardan kimia buatan dalam negeri.

Pesawat-pesawat itu dioperasikan untuk menangani kebakaran hutan dan lahan di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa Timur saat El Nino tahun 1997/1998, yang merupakan tahun kekeringan terbesar di dunia. “Saat itu bisa,” kata mantan Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo, Rabu (14/10), di Jakarta. Tahun itu, Indroyono ditunjuk sebagai Komandan Satgas Pemadaman Kebakaran Hutan dari Udara.

TNI AU punya dua skuadron Hercules C-130, yakni Skuadron-31 di Halim Perdanakusuma, Jakarta, dan Skuadron-32 di Abdurachman Saleh, Malang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pesawat Hercules C-130 juga digunakan empat negara yang membantu pemadaman kebakaran hutan, yaitu Australia, Singapura, Malaysia, dan Amerika Serikat. Hercules C-130-tergolong pesawat angkut berat-milik AU AS dilengkapi Modular Airborne Fire Fighting System (MAFFS), yang mampu mengangkut air 12 ton. Air itu dicampur bahan kimia retardan atau racun api.

Untuk pemadaman kebakaran hutan saat ini, Indonesia dinilai perlu mengundang lagi bantuan serupa. “Dengan begitu, para teknisi dapat sekaligus belajar cara mengoperasikannya,” ujarnya.

1411476078Pada tahun-tahun mendatang, Indonesia juga dinilai perlu memiliki MAFFS sehingga ketika terjadi kebakaran hutan, Hercules dapat langsung dipasangi MAFFS dan beroperasi. “Tangki raksasa ini dapat dilepas seusai penanganan bencana kebakaran hutan,” kata Indroyono.

Di AS, MAFFS, yang sebelumnya untuk keperluan militer, mulai diterapkan menangani kebakaran sejak kebakaran di Laguna pada 1970.

MAFFS terdiri atas lima tangki tahan api bertekanan dengan kapasitas total 10.000 liter. Setiap modul tangki berisi udara terkompresi. Air dikeluarkan lewat pipa pembuangan di bawah pesawat. Saat ini telah digunakan MAFFS generasi kedua yang memiliki kapasitas 13.000 liter.

Di tempat terpisah, Kepala UPT Hujan Buatan BPPT Heru Widodo mengatakan akan bekerja sama dengan TNI AU mengoperasikan Hercules pada operasi modifikasi cuaca. Pesawat itu diharap dapat dioperasikan di Kalimantan yang belum tertangani optimal. (YUN)
—————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 15 Oktober 2015, di halaman 14 dengan judul “Kelebihan Hercules Bisa Dioptimalkan”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB