Beban Kuliah Perlu Dievaluasi

- Editor

Jumat, 8 Agustus 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sistem Kredit Semester Tidak Berkorelasi dengan Mutu Lulusan Perguruan Tinggi

Beban belajar mahasiswa di Indonesia dinilai lebih berat dibandingkan dengan mahasiswa di negara-negara maju, tetapi hasilnya tidak efektif. Hal ini, antara lain, karena banyaknya jumlah mata kuliah yang harus diambil mahasiswa, tetapi penguasaan materi kurang mendalam.

”Dari kajian awal kami di sejumlah perguruan tinggi di negara-negara maju, mahasiswa di sana paling banyak mengambil 4-5 mata kuliah per semester. Di Indonesia, umumnya lebih banyak lagi, bisa 7-10 mata kuliah per semester,” kata Rangga Handika, pemimpin penelitian dan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), di Jakarta, Kamis (7/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penelitian kebijakan terkait jumlah mata kuliah dan satuan kredit semester (SKS) ini mendapatkan dukungan pendanaan dari Tanoto Foundation. Dukungan dana riset penelitian diberikan melalui Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi UI.

Menurut Rangga, pada kenyataannya, jumlah mata kuliah dan SKS yang lebih banyak tidak berkorelasi dengan mutu lulusan. Dalam realitasnya di dunia kerja di perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, pemegang tampuk kepemimpinan tertinggi justru orang-orang asing yang notabene lulusan perguruan tinggi luar negeri.

Analisis
Di negara maju, beban mata kuliah yang lebih sedikit membuat pembelajaran menjadi lebih fokus dan mendalam. Mahasiswa diperkuat dalam hal membaca, menganalisis, dan mencari solusi melalui tugas-tugas kuliah.

”Di Indonesia, banyak mahasiswa yang IPK-nya (indeks prestasi kumulatif) tinggi, tetapi pemahaman dasarnya lemah. Karena itu, penelitian yang kami kerjakan ini diharapkan bisa menjadi evaluasi untuk memperbaiki kurikulum di perguruan tinggi,” tutur Rangga.

Penelitian juga dilakukan dengan studi banding dan studi literatur di perguruan tinggi di Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Singapura.

Sihol Aritonang, Ketua Pengurus Tanoto Foundation, mengatakan, dukungan riset merupakan salah satu komitmen mendukung peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Dukungan lainnya adalah dengan pemberian beasiswa kuliah bagi mahasiswa S-1 dan S-2 dari sembilan perguruan tinggi yang telah diterima lebih dari 1.300 mahasiswa.

Musliar Kasim, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, menyambut baik inisiatif masyarakat dan perusahaan yang mendukung peningkatan akses dan mutu pendidikan. Dalam pendidikan tinggi, Indonesia masih harus bekerja keras membuka akses bagi pemuda. Saat ini, baru hampir 30 persen lulusan SMA/SMK/MA yang melanjutkan belajar ke jenjang pendidikan tinggi.

Peningkatan mutu, kata Musliar, juga menjadi perhatian serius setiap perguruan tinggi. Saat ini, pemerintah pun mengubah kurikulum di jenjang perguruan tinggi. Tiap perguruan tinggi diberi keleluasaan untuk mengembangkan kurikulum yang tepat karena hal ini adalah wewenang atau otonomi setiap perguruan tinggi. (ELN)

Sumber: Kompas, 8 Agustus 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 7 Februari 2024 - 13:56 WIB

Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB