Maya Nabila menjadi lulusan doktor termuda dari jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung (FMIPA ITB). Di bawah bimbingan Prof Edy Tri Baskoro dan Prof Hilda Asiyyatun, Maya sukses meraih gelar doktor di usia 24 tahun.
Maya mengaku sangat senang telah menyelesaikan tanggung jawabnya. Terlebih, ia menamatkan studinya secara gratis dengan beasiswa PMDSU (Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul).
Ia menceritakan beragam pengalaman selama menjalani pendidikan S3. Mulai dari mengikuti konferensi internasional hingga sempat di fase “burnout”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Coba Ragam Kegiatan
Maya memanfaatkan masa studinya semaksimal mungkin. Ia mencoba beragam kegiatan, seperti konferensi nasional maupun internasional sampai pertukaran mahasiswa di Technical University of Košice, Slovakia.
Maya juga pernah menjadi asisten dosen yang bertugas membantu penelitian suatu kelompok riset dan membantu dosen dalam membuat solusi soal serta mengoreksi jawaban kuis dan tugas mahasiswa.
Alami Burnout
Maya alami burnout lantaran penelitiannya tidak berprogres. Maya juga mengalami masa di mana hasil penelitiannya tidak sesuai ekspektasi. Dia pun mengaku sempat mengalami burnout saat menjalani pendidikan S3 nya ini.
“Kalau lagi burnout, aku berhenti sejenak untuk beristirahat, jika dipaksakan hasilnya tidak akan maksimal,” ujarnya dalam laman ITB, Kamis (28/3/2024).
Meski mengalami kendala, Maya tidak ragu untuk meminta bantuan atau berdiskusi dengan supervisor, dosen ahli di bidangnya, serta teman-temannya.
Tips Belajar
Meraih gelar doktor di usia muda tentu perlu usaha ekstra. Dalam proses belajarnya, Maya memberikan tips belajar yang selalu dia terapkan selama ini. Cek di bawah ini:
- Motivasi Kuat
Maya menekankan motivasi yang kuat dalam belajar. Menurutnya, motivasi ini penting agar tidak mudah menyerah. - Fokus Tujuan
Selanjutnya, seseorang harus fokus pada tujuan. Maya juga menekankan pentingnya tidak menyia-nyiakan waktu dengan menunda tugas. - Lingkungan yang Suportif
Lingkungan yang suportif akan membantu dalam masa perkuliahan. Maya menyarankan agar mahasiswa bisa mencari lingkungan dan teman yang suportif. - Tidak Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Jangan bandingkan diri sendiri dengan orang lain. Tetapi, bandingkan diri sendiri dengan diri kita kemarin. - Banyak Berdoa
Terakhir, perbanyaklah berdoa agar urusan dipermudah.
Maya berpesan agar para mahasiswa terus semangat dan jangan menyerah. Terkhusus untuk para perempuan, Maya berpesan bahwa jangan takut untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin dan selalu berusaha fokus meningkatkan value diri.
“Walaupun banyak yang bilang kalau perempuan tidak perlu sekolah tinggi bila ujungnya hanya mengurus rumah. Perempuan berpendidikan tinggi itu keren karena anaknya akan dididik oleh orang yang luar biasa,” pungkasnya.
Nikita Rosa
Sumber: detikEdu, Kamis, 28 Mar 2024