Anak-anak muda yang mau membangun dan memperkuat start up sehingga sukses punya kesempatan untuk belajar dari sejumlah korporasi atau perusahaan yang sukses di dalam dan luar negeri. Namun, kali ini kesempatan belajar untuk bisa sukses bukan dengan mendengar kisah sukses, tetapi justru belajar dari kegagalan yang pernah dialami perusahaan.
Inspirasi bagi generasi milenial untuk bisa mengatasi kegagalan menuju kesuksesan seperti yang dialami perusahaan besar dapat diikuti di acara Retrospekt! yang akan digelar di ICE BSD City, Tangerang Selatan pada Sabtu (16/3/2019). Acara ini digagas Binar Academy bersama Tokopedia dan Sinar Mas Land.
KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU–Anak muda diajak hadiri acara Retrospekt! yang digagas Binar Academy bekerja sama dengan Sinar Mas Land dan Tokopedia di ICE BSD pada 16 Maret 2019. Hadir memberi penjelasan pendiri dan CEO Binar Academy Alamanda Shantika (kiri), Project Leader Sinar Mas Land Irawan Harahap (tengah), dan VP of Engineering Tokopedia Aswin Tanu Utomo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
CEO Binar Academy Alamanda Shantika, di Jakarta, Rabu (6/3/2019), mengatakan, berdasarkan pengalaman Binar Academy yang telah membantu para korporasi dalam transformasi digital sejak 2017, banyak pembelajaran dapat diperoleh dari kegagalan para pakar yang telah melewati proses transformasi tersebut.
“Retrospekt! ini maknanya retrospektif, untuk menilai kesalahan yang pernah dibuat dan mengambil pelajaran dari kesalahan yang pernah dialami perusahaan-perusahaan besar,” kata Alamanda.
Belajar dari kegagalan merupakan bagian dari Retrospekt! Conference yang mengangkat tema #FailForward. Sejumlah pakar dari berbagai industri, seperti retail, transportasi, keuangan dan media, yang sudah berpengalaman menghadapi tantangan era digital untuk berbagi cerita kegagalan mereka. Hal ini diharapkan mampu memicu munculnya dialog yang dapat berkembang menjadi diskusi untuk kolaborasi antara pemerintah, perusahaan dan startup, serta menginspirasi generasi milenial Indonesia.
Ada pula Retrospekt! Job fair. Ini jadi ajang untuk kaum milenial mencari peluang kerja di perusahaan ternama. Ada 20 tenant, termasuk Tokopedia dan Sinar Mas Land.
Alamanda mengatakan untuk ikut acara Retrospekt! pengunjung bisa membeli tiket masuk di Tokopedia dan Go-Tix. Acara ini menyasar sekitar 2.000 pengunjung anak muda.
Project Leader Sinar Mas Land Irawan Harahap mengatakan, perusahaan properti tidak hanya selesai di membangun properti dan menjual. Kini berkembang juga kebutuhan untuk membangun smart city, yang juga mampu memahami kebutuhan para milenial.
“Kami menyambut baik ajakan kerja sama. Apalagi BSD City juga mengembangkan digital hub. Kami pun mendukung agar di Indonesia terus tumbuh pqra talenta digital untuk mengatasi berbagai masalah kota,” ujar Irawan.
Ajang job fair, tambah Irawan, juga jadi kesempatan bagi Sinar Mas Land untuk menemukan para talenda muda yang berbakat, yang potensial. “Kami butuh arsitektur, talenta digital, dan banyak lagi. Kesempatan job fair jadi mempertemukan kami dengan anak muda yang berbakat untuk mendukung industri 4.0,” kata Irawan.
Irawan menambahkan di acara Retrospekt! yang juga menghadirkan pemerintah diharapkan bisa jadi kesempatan untuk menyatukan langkah. “Banyak inovasi yang bisa dilakukan dunia usaha, namun ada kendala dalam kebijakan regulasi dari pemeritah. Ini harus bisa dibahas bersama,” ujar Irawan.
KOMPAS/BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA–Warga berdatangan pada acara Maker Fest 2018 di Lapangan Benteng, Medan, Sabtu (7/4/2018). Maker Fest adalah ajang menampilkan UKM yang mengusung merekanya sendiri dan sudah memasarkan produknya di Tokopedia. Acara ini akan diselenggarakan di delapan kota pada April-Desember 2018.
Sementara itu, Vice President of Engineering Tokopedia Aswin Tanu Utomo mengatakan, Tokopedia juga punya keinginan yang sama dengan Binar Academy untuk mengembangkan talenta muda di Indonesia. Kebutuhan talenta digital semakin banyak. Kerja sama yang sudah dilakukan sebelumnya yakni dengan menggelar Hack of Throne sebagai salah satu acara Road to Retrospekt!
“Kita bisa melihat, ekosistem digital Indonesia saat ini berkembang pesat dan mengalami kemajuan luar biasa. Sebagagai perusahaan teknologi, Tokopedia terus fokus dalam mewujudkan misi kami yaitu pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia. Kami berharap Retrospekt! dapat jadi platform yang nantinya mampu membuka jalan bagi kolaborasi dan menginspirqsi talenta digital muda Indonesia,” ujar Aswin.
“Orang Indonesia bukan tidak mampu. Malah banyak yang pintar. Tapi memang perlu didukung untuk naik ke level berikutnya, yang memenuhi perkembangan dunia usaha,” jelas Aswin.
ESTER LINCE NAPITUPULU
Sumber: Kompas, 7 Maret 2019