Acer Inc: Kembali Menggapai Kejayaan di Pasar Komputer

- Editor

Sabtu, 21 Oktober 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Acer Inc awalnya bernama MultiTech. Perusahaan ini didirikan oleh Stanley ”Stan” Shih dan istrinya sekitar 1976. Dengan modal 25.000 dollar AS, keduanya mulai memproduksi teknologi mikroprosesor. Pasangan suami istri ini sempat mendirikan pusat pelatihan mikroprosesor dan melatih 3.000 ahli mesin Taiwan.

Pada 1979 perusahaan mulai mengerjakan manufaktur komputer untuk keperluan ekspor. Inovasi dikembangkan, seperti memproduksi komputer PC 16-bit dan 32-bit. Nama Acer diperkenalkan ke pasar tahun 1987. Acer terus bangkit untuk meyakinkan pasar elektronik dunia bahwa merek Taiwan tidak kalah dengan buatan Amerika atau Eropa.

Acer bisa dikatakan sebagai salah satu pelopor kesuksesan perusahaan komputer Taiwan di pasar elektronik global. Kurun waktu tahun 2000-an, Acer pernah disebut menjadi produsen komputer PC terbesar kedua di dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Akan tetapi, perjalanan perusahaan ini tidak selalu mulus, bahkan dikabarkan sempat tergoncang karena permasalahan kepemimpinan di internal. Tren komputer jinjing, sabak, dan ponsel pintar turut mewarnai kebimbangan arah inovasi perusahaan. Keputusan bertransformasi mulai dijalankan pada 2014. Kondisi keuangan terkena dampak terbesar. Keuntungan baru bisa dirasa stabil memasuki 2016 dengan pencapaian pendapatan bersih 18,3 juta dollar AS serta margin kotor laba 9,4 persen.

Kompas bertemu dengan Presiden Acer Inc untuk Asia Pasifik Andrew Hou, beberapa waktu lalu, di Jakarta. Dia bercerita mengenai kondisi dan strategi perusahaan jangka panjang, terutama untuk pasar Asia Pasifik.

DOKUMENTASI ACER–Presiden Acer Inc untuk Asia Pasifik Andrew Hou

Kompas (K): Apa langkah strategis yang diambil Acer menghadapi tren digital saat ini?

Andrew (A): Fokus kami sekarang adalah menguatkan kembali citra merek Acer di pasar dunia. Tahun lalu kami sempat melakukan survei sederhana kepada sejumlah orang mengenai pandangan mereka terhadap Acer. Sebagian besar mengatakan Acer adalah merek para orangtua. Tentunya, kami tidak ingin pencitraan itu terus melekat.

Beberapa negara di Asia Pasifik mulai memasuki piramida penduduk muda, seperti Indonesia. Seiring dengan transformasi inovasi, kami bekerja keras agar citra Acer lebih banyak dikenal anak muda. Kami menciptakan produk komputer lebih bergaya modern yang diikuti dengan metode pemasaran yang lebih berwarna. Kami berkeliling ke negara-negara menyerukan promo penjualan komputer PC dan komputer jinjing khusus gim. Misalnya, seri Predator.

Dari sisi pelayanan ke konsumen, kami mendirikan banyak Acer Customer Service di kota-kota. Tujuannya ialah mempercepat penanganan keluhan, perbaikan komputer, dan konsultasi pelanggan.

(K): Apa pencapaian penting yang didapat perusahaan tahun 2017?

(A): Berdasarkan survei International Data Corporation (IDC), pangsa pasar komputer PC Acer naik dari peringkat keenam menjadi keempat di tingkat global pada semester I-2017. Penjualan komputer PC juga menduduki peringkat tiga besar, khususnya di pasar Taiwan, Indonesia, Singapura, Australia, dan Selandia Baru. Kami bahkan mendominasi pasar di Thailand, Filiphina, Malaysia, dan Myanmar.

Kami memproduksi gawai, seperti sabak dan ponsel pintar. Ada pula produk digital lain serta perangkat yang tersambung dengan internet (internet of things/IoT). Sebagai contoh, kamera 360 derajat. Sampai sekarang, kontribusi penjualan kategori tersebut belum sebagus komputer PC atau komputer jinjing.

(K): Jadi, Acer akan menguatkan diri sebagai produsen komputer kelas dunia?

(A): Betul. Kami bahkan siap memperkuat diri sebagai produsen komputer untuk gim. Potensi industri gim sekarang sudah besar dan diperkirakan terus meningkat. Penjualan komputer PC untuk gim Acer berhasil menembus peringkat pertama di Asia Pasifik. Kami mengajak kerja sama sejumlah sekolah ataupun komunitas pemain profesional gim. Di China, kami menjadi sponsor salah satu universitas yang rutin terlibat dalam kompetisi gim digital. Kami berencana membuka akademi khusus gim digital. Dengan demikian, Acer berpartisipasi dalam pembangunan ekosistem gim digital.

(K): Sejumlah penduduk dunia kian menggemari perangkat bergerak, terutama ponsel pintar. Warga Asia Tenggara bahkan mendapat julikan mobile first. Mengapa Acer optimistis dan yakin tetap bermain di pasar komputer?

(A): Peluang bisnis komputer PC ataupun komputer jinjing akan tetap ada. Tidak akan mati. Porsi penjualan ke segmen komersial perusahaan masih menyumbang 65 persen, sedangkan personal sebesar 35 persen. Kami berinovasi agar komputer Acer tetap relevan dengan tren digital, misalnya konsumsi LTE, Wi-Fi, dan grafis gambar beresolusi tinggi.

(K): Sejak tahun 2014 Acer bertransformasi sebagai perusahaan penyedia perangkat keras, perangkat lunak, dan servis. Apa hasil dari transformasi tersebut?

(A): Salah satunya adalah menciptakan perangkat realitas virtual (VR) untuk menonton film. Perangkat ini hasil pengembangan bersama dengan IMAX. Penonton yang memanfaatkan VR akan mengalami sensasi berbeda ketika menonton film di bioskop. Kejadian di film terasa nyata. Kami dan IMAX segera meluncurkan perangkat tersebut ke pasar.

Ada pula produk IoT dan kamera 360 derajat. Kontribusi penjualannya masih kecil. Kami tidak bisa menceritakan lebih detail. Kami tentu tidak ingin menjadi perusahaan teknologi yang terbelakang. Segala tren teknologi tetap diikuti. Hanya, salah satu fokus utama sekarang adalah meningkatkan penjualan komputer PC dan komputer jinjing Acer di internasional, tak terkecuali Asia Pasifik.

CAECILIA MEDIANA

Sumber: kompas, 20 Oktober 2017

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Agus Purwanto: Sains Bukan Milik Barat
Teuku Jacob Sang Maestro Paleoantropologi
Mewujudkan Kemandirian Industri di Bidang Kesehatan
Bersatulah, Indonesia Sudah Darurat Korona
Buat Internet Lebih Aman bagi Anak
Mengingat Kembali Teori “Inovasi yang Mengganggu”
Belajar Bertransformasi dari L’Oreal
Pilih Muda atau Tua?
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Senin, 13 November 2023 - 13:46 WIB

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 November 2023 - 13:42 WIB

3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum

Senin, 13 November 2023 - 13:37 WIB

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 November 2023 - 05:01 WIB

Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:52 WIB

Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:42 WIB

Teliti Dinamika Elektron, Trio Ilmuwan Menang Hadiah Nobel Fisika

Berita Terbaru

Berita

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 Nov 2023 - 13:46 WIB

Berita

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 Nov 2023 - 13:37 WIB

%d blogger menyukai ini: