ITS Luncurkan Mobil Pedesaan

- Editor

Sabtu, 20 Desember 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, meluncurkan dua purwarupa kendaraan multiguna pedesaan, yaitu mobil yang memiliki empat fungsi, untuk berdagang, mengangkut penumpang, mengangkut barang, dan menjalankan mesin pertanian, Jumat (19/12). Akhir tahun 2015, kendaraan ini direncanakan diproduksi massal.


”Kami mencoba merancang kendaraan yang sesuai untuk kebutuhan masyarakat pedesaan supaya perekonomian mereka meningkat,” kata Koordinator Tim Peneliti Kendaraan Multiguna Pedesaan (KMP) ITS I Nyoman Sutantra. Tim dari ITS mulai merancang kendaraan tersebut tahun 2012.

Penelitian dilakukan melalui konsorsium yang terdiri dari ITS, PT Inka (Persero), PT Railindo Global Karya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, serta sejumlah industri kecil dan menengah di Jawa Timur. Penelitian dibiayai Kementerian Riset dan Teknologi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kendaraan tersebut dinamai Progea, kependekan dari Produktif Gulirkan Energi Alternatif, karena mesin dari kendaraan ini nantinya dirancang untuk memakai bahan bakar gas (compressed natural gas). Untuk itu, tim dari ITS telah membuat mesin berbahan bakar gas yang dinamai Sinjai (Mesin Jawa Timur Indonesia). Komitmen pemerintah daerah untuk membangun stasiun bahan bakar gas pun diperlukan.

Purwarupa Progea itu merupakan kendaraan yang memiliki kapasitas mesin 650 cc. ”Produk kendaraan berkapasitas mesin di bawah 1.000 cc ini masih kosong dan kami coba masuk,” kata Sutantra.

Keunikan mobil Progea adalah bak mobil yang dapat dengan mudah dibongkar dan dipasang. Bak mobil memiliki empat kaki sehingga ketika kaki itu difungsikan, bak mobil akan terlepas dan terangkat sedikit. Ketika mobil digerakkan maju, mobil langsung terpisah dari bak tersebut.

Ada empat tipe bak mobil yang dibangun sesuai fungsinya, yaitu berupa kios untuk berdagang, untuk mengangkut penumpang, untuk mengangkut barang, dan untuk membawa mesin produksi pertanian. ”Mobil ini nanti diproduksi massal oleh PT Inka dan PT Railindo Global Karya,” ujar Sutantra.

Deputi Menteri Bidang Relevansi dan Produktivitas Ilmu Pengetahuan Kementerian Riset dan Teknologi Agus Puji Prasetyono mengatakan, pihaknya memberikan bantuan dana penelitian KMP Rp 1 miliar untuk satu tahun. (DEN)

Sumber: Kompas, 20 Desember 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB