Bisnis Percetakan Masih Menjanjikan

- Editor

Kamis, 16 Oktober 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Walaupun saat ini berkembang gerakan pengurangan penggunaan kertas (paperless), bisnis percetakan atau grafika masih menjanjikan. Bisnis ini diperkirakan tumbuh di atas 7 persen setiap tahun, di atas pertumbuhan nasional.

”Tidak mudah mendorong masyarakat untuk pindah dari cetakan ke elektronik. Dari hard copy ke soft copy. Jadi, kebutuhan percetakan masih terus ada,” kata Presiden Direktur Astragraphia Xprints Indonesia Sahat M Sihombing, di Jakarta, Rabu (15/10).

Menurut Sahat, kebutuhan akan percetakan masih tinggi, apalagi konsumsi kertas di Indonesia masih rendah, yakni sekitar 30 kilogram per tahun per kapita. Sementara konsumsi kertas di Malaysia sudah mencapai 100 kg per tahun per kapita. ”Rata-rata konsumsi di Asia mencapai 50-60 kilogram per kapita,” kata Sahat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Besarnya potensi pertumbuhan bisnis percetakan juga karena bisnis perbankan, asuransi, pelayanan finansial, operator telekomunikasi, dan sebagainya juga tumbuh.

Dengan pertumbuhan berbagai macam bisnis ini, kebutuhan akan percetakan juga akan meningkat. ”Inilah yang mendorong Astragraphia memisahkan divisi Xprints dan Layanan Gerak menjadi perusahaan tersendiri, mulai 14 Februari 2014, menjadi PT Astragraphia Xprints Indonesia (AXI),” kata Sahat.

Dengan pemisahan ini, pertumbuhan diharapkan meningkat menjadi 25 persen setiap tahun. Sebelum pemisahan, pertumbuhan kedua divisi ini di bawah 20 persen. ”Diharapkan dengan pertumbuhan yang meningkat, kontribusi terhadap induk perusahaan Astragraphia juga meningkat. Sebelumnya, kontribusi kami baru 10 persen,” ujarnya.

Sementara itu, Marketing Division Head AXI Melinda Pudjo menjelaskan, AXI sangat siap untuk tumbuh besar karena kapasitas produksi yang dimilikinya juga cukup besar. ”Kapasitas kami bisa memproduksi 1 juta lembar per hari di Jakarta. Sementara kapasitas di Surabaya mencapai 600.000 lembar per hari. Dari kapasitas itu, yang digunakan baru 40-60 persen,” kata Melinda.

Selain itu, teknologi yang digunakan AXI juga merupakan teknologi terkini yang mampu menjaga kerahasiaan dan mampu melakukan variabel data printing. ”Kami juga menyediakan layanan terintegrasi dan melayani seluruh Indonesia karena kantor kami tersebar di 23 kota di seluruh Indonesia,” katanya.

AXI saat ini melayani 25 pelanggan perusahaan besar dan lebih dari 10.000 kantor. (ARN)

Sumber: Kompas, 16 Oktober 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB