Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

- Editor

Rabu, 24 April 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengunjung mengamati miniatur kereta api cepat yang dipamerkan Perusahaan China Railway Corporation di Atrium Senayan City, Jakarta, Kamis (13/8). Kereta cepat yang dipamerkan tersebut memiliki kecepatan 320 km/jam. 

Kompas/Totok Wijayanto (TOK)
13-08-2015

Pengunjung mengamati miniatur kereta api cepat yang dipamerkan Perusahaan China Railway Corporation di Atrium Senayan City, Jakarta, Kamis (13/8). Kereta cepat yang dipamerkan tersebut memiliki kecepatan 320 km/jam. Kompas/Totok Wijayanto (TOK) 13-08-2015

Kereta cepat Jakarta-Surabaya pernah direncanakan akan dibangun pada masa pemerintahan Jokowi periode pertama, namun proyek tidak jadi dilaksanakan. Di akhir masa jabatan periode kedua, Presiden menggandeng Cina untuk melanjutkan kereta cepat Bandung-Jakarta sampai ke Yogyakarta dan Surabaya.

Pada awal pemerintahannya, Jokowi-Jusuf Kalla mencanangkan dua proyek kereta cepat, yakni Jakarta – Surabaya dan Jakarta Bandung. Kalla sempat menyatakan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya kerja sama dengan Jepang itu akan dilaksanakan pada 2019.

Tapi sampai saat ini, proyek tidak jalan dan Presiden Jokowi menghidupkan kembali rencana tersebut dengan menggandeng Pemerintah Cina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berikut perbedaan kedua proyek tersebut:
Pertama: Negara pemasok kereta cepat. Pada 2016, Presiden Jokowi mecanangkan pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan menggandeng Jepang, yang dilanjutkan dengan kesepatakan antara Jokowi dan PM Jepang Shintaro Abe pada Januari 2017.

Proyek akhirnya tidak dilanjutkan, dan pada 2024, Jokowi menghidupkan kembali rencana lama tersebut, namun dengan menggandeng Cina.

Jokowi mengajak Cina mengembangkan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan membangun jaringan melanjutkan proyek kereta cepa Jakarta-Bandung yang sudah rampung.

Kedua: Kecepatan kereta.
Pada rencana kerja sama dengan Jepang, kereta cepat Jakarta-Bandung akan melaju dengan kecepatan 150-200 km perjam sehingga jarak Jakarta-Surabaya ditempuh 5 jam.

Pada rencana kerja sama dengan Cina, kereta akan melaju dengan kecepatan 200-250 km per jam sehingga bisa menempuh jarak Jakarta-Surabaya hanya 3,5 jam.

Ketiga: Biaya pembangunan
Pada proyek 2019, kereta cepat Jakarta-Bandung diperkirakan menelan biaya Rp60 triliun, dengan rincian biaya pembangunan berasal dari JICA (Jepang) dan biaya pembebasan lahan dari Pemerintah Indonesia.

Pada proyek 2024, pemerintah belum menghitung biayanya. Namun Direktur Center of Economi and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan untuk melanjutkan proyek Kereta Cepat Whoosh sampai ke Surabaya setidaknya membutuhkan ongkos 4,8 kali dari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Bhima membuat perhitungan dengan mengasumsikan nilai biaya per kilometer proyek KCJB Rp 790,5 miliar.

Sehingga, dengan panjang 142,3 kilometer Jakarta-Bandung maka biayanya Rp 112,5 triliun dengan kurs Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat.

Editor:Yudono Yanuar

Sumber: Tempo.com, Senin, 22 April 2024

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta
Harta Terpendam di Air Panas Ie Seum: Perburuan Mikroba Penghasil Enzim Masa Depan
Berita ini 106 kali dibaca

Informasi terkait

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Jumat, 27 Juni 2025 - 05:33 WIB

Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Jumat, 13 Juni 2025 - 13:30 WIB

Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia

Berita Terbaru

Artikel

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Jun 2025 - 14:32 WIB