Gunungkidul Punya Perguruan Tinggi yang Pendirinya Mantan Rektor UGM

- Editor

Minggu, 30 April 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tidak banyak yang tahu ada satu perguruan tinggi swasta yang terletak di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Universitas Gunungkidul yang berdiri sejak 2001 itu tercatat sudah meluluskan 1.125 mahasiswa.

Universitas Gunung Kidul (UGK) merupakan perguruan tinggi yang pendirinya adalah Prof. Dr. Koesnadi Hardjasoemantri, mantan rektor Universitas Gadjah Mada. Kampus ini berdiri pada tahun 2001 silam.

UGK menyediakan empat fakultas yaitu Administrasi Publik, Pembangunan Sosial, Agroteknologi, Ekonomi Pembangunan, dan Teknik Sipil. Ada delapan program studi (prodi) S1 yang mahasiswa bisa pilih yaitu, Jurusan Administrasi Publik, Agroteknologi, Ekonomi Pembangunan, Ilmu Administrasi Negara, Ilmu Sosiatri, Pembangunan Sosial, Peternakan, dan Teknik Sipil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Universitas yang terletak di Jalan KH Agus Salim No 170 Wonosari itu tercatat memiliki 1.251 mahasiswa sejauh ini. Universitas ini memiliki konsep pembangunan universitas berbasis kebutuhan masyarakat, oleh karenanya ilmu yang dikembangkan lebur antara perkembangan ilmu dan kebutuhan masyarakat. Harapannya lulusan kampus ini tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan industri sekitar tetapi juga pengembangan masyarakat sekitar.

Universitas Gunung Kidul punya akreditasi Baik
Melansir Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) Universitas Gunungkidul mengantongi akreditasi Baik. Sementara itu, mayoritas program studi (prodi) yang berstatus aktif mencatatkan akreditasi B dan Baik. Sedang program studi yang berstatus alih bentuk tidak memiliki data akreditasi. Prodi tersebut adalah Ilmu Administrasi Negara, Ilmu Sosiatri, dan Peternakan.

Penting untuk mencermati akreditasi perguruan tinggi dan prodinya karena akreditasi bisa mencerminkan kualitas perguruan tinggi. Saat ini ada ada dua macam instrumen akreditasi perguruan tinggi yang berlaku. Pertama, instrumen 7 standar yang berlaku sebelum 1 Oktober 2018. Instrumen ini menghasilkan peringkat A,B, dan C. Kedua, instrumen akreditasi perguruan tinggi 3.0 yang berlaku sejak 1 Oktober 2022. Instrumen ini menghasilkan peringkat Unggul, Baik Sekali, dan Baik. Adapun peringkat A dan Unggul merupakan akreditasi terbaik di kelasnya.

Secara nasional, Universitas Gunungkidul menduduki peringkat 2.147 versi Webometrics Ranking of World Universities. Secara global peringkatnya tercatat 28.794. Asal tahu saja, Webometrics adalah lembaga pemeringkat yang menggunakan tiga indikator dalam penilaiannya yakni impact atau visibility, openness atau transparency, dan excellence. Setidaknya ada 31.000 universitas negeri maupun swasta yang dinilai oleh Webometrics.

Biaya sangat terjangkau
Apabila dibanding dengan universitas lain, biaya yang mulai kuliah hingga lulus di Universitas Gunungkidul sebenarnya tidak begitu besar. Melansir brosur digitalnya, biaya SPP mahasiswa Universitas Gunungkidul menggunakan sistem paket. Biaya yang perlu dibayarkan mulai masuk hingga lulus berbeda-beda tergantung prodinya. Namun, sekitar Rp9 juta hingga Rp 13 juta. Dengan kata lain, setiap semester mahasiswa membayar kurang lebih Rp1 juta.

Besaran dana itu hanya mencakup SPP dan SKS. masih ada beberapa keperluan lain yang mahasiswa perlu bayarkan seperti sumbangan Tri Dharma Perguruan Tinggi, SPP awal masuk, biaya skripsi, biaya wisuda, biaya jaket almamater dan KTM.

Informasi lebih lanjut untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi swasta ini bisa kunjungi laman resminya di http://ugk.ac.id/.

Penulis: Kenia Intan
Editor: Agung Purwandono

Sumber: mojok.co, 21 April 2023

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta
Berita ini 59 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 2 Juli 2025 - 18:46 WIB

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Jumat, 27 Juni 2025 - 05:33 WIB

Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Berita Terbaru

Artikel

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Jun 2025 - 14:32 WIB