Peringkat Perguruan Tinggi Indonesia Naik Versi QS World University Ranking

- Editor

Kamis, 11 Juni 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Berdasarkan hasil pemeringkatan QS World University Ranking tahun 2021 yang dikeluarkan oleh lembaga Quacquarelli Symonds, Rabu (10/6/2020), sejumlah perguruan tinggi di Indonesia mengalami kenaikan peringkat di dunia.

Sesuai hasil pemeringkatan QS World University Ranking tahun 2021 yang dikeluarkan oleh lembaga Quacquarelli Symonds, Rabu (10/6/2020), delapan perguruan tinggi di Indonesia masuk dalam 1.000 perguruan tinggi terbaik di dunia.

Peringkat Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, melesat dari peringkat ke-320 menjadi ke-254. Peringkat Universitas Indonesia (UI) pada 305, Institut Teknologi Bandung (ITB) naik dari ke-331 menjadi ke-313, Universitas Airlangga Surabaya menjadi 521-530, IPB University dari 601-650 menjadi 531-540, dan Institut Teknologi 10 November Surabaya dari 801 menjadi 751. Adapun rangking Universitas Bina Nusantara dan Universitas Padjadjaran Bandung menjadi 801-1.000.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Quacquarelli Symonds (QS) memasang enam kriteria utama penilaian untuk pemeringkatan, yakni reputasi akademik, pengguna lulusan, sitasi publikasi per dosen, rasio dosen-mahasiswa, dosen, dan mahasiswa internasional.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Nizam, dalam keterangan tertulis, Rabu (10/6/2020), di Jakarta, mengapresiasi prestasi tersebut. Dia bangga terhadap hasil pemeringkatan yang baru saja dirilis QS. Hasil itu menunjukkan kerja keras dan produktivitas sivitas akademika di banyak kampus Indonesia.

”Peringkat bukan tujuan, melainkan dampak dan hasil dari peningkatan kinerja pendidikan tinggi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan berkarya untuk masyarakat luas,” ujarnya.

Nizam berharap kerja keras dan produktivitas sivitas akademika harus terus dipertahankan dan ditingkatkan. Karya-karya perguruan tinggi hendaknya berorientasi terhadap solusi untuk bangsa, seperti ketahanan pangan, teknologi, dan kesehatan masyarakat.

Selama pandemi Covid-19, dia menyebutkan, lebih dari 1.000 karya inovasi dan invensi bidang kesehatan dihasilkan oleh perguruan tinggi bekerja sama dengan lembaga penelitian ataupun industri. Saat ini, Indonesia mampu membuat sendiri ventilator ICU yang kompleks dalam waktu hanya dua bulan dan robot perawat yang bisa mengurangi beban perawat di garda depan penanganan pasien.

”Kami akan terus dorong peningkatan mutu dan relevansi perguruan tinggi dalam penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi,” ujar Nizam.

Secara terpisah, Rektor IPB University Arif Satria mengatakan, rilis QS World University Ranking itu menegaskan posisi IPB University dalam komunitas perguruan tinggi di tingkat global. Beberapa waktu lalu, IPB University diumumkan berada di peringkat ke-59 dunia menurut versi QS World University Ranking by Subject on Agriculture and Forestry 2020 dan pada peringkat ke-77 dunia menurut versi Times Higher Education-University Impact Ranking 2020.

Kenaikan peringkat QS World University Ranking akan terus dipertahankan. Arif menyebutkan, beberapa cara akan dilakukan, seperti peningkatan publikasi, kesiapan dan kualifikasi lulusan, serta academic and employer reputation. Dia berharap upaya-upaya tersebut bisa membawa IPB University tembus Top 400 dunia pada tahun mendatang. ”Orientasi IPB University tetap pada kontribusi sebesar-besarnya pada penguatan inovasi untuk kesejahteraan rakyat dan kemajuan bangsa,” ujarnya.

Oleh MEDIANA

Editor: ILHAM KHOIRI

Sumber: Kompas, 10 Juni 2020

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta
Berita ini 12 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 2 Juli 2025 - 18:46 WIB

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Jumat, 27 Juni 2025 - 05:33 WIB

Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Berita Terbaru

Artikel

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Jun 2025 - 14:32 WIB