Everest Dijejaki 60 Tahun Lalu

- Editor

Jumat, 31 Mei 2013

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nepal hari Rabu (29/5) merayakan 60 tahun sejak puncak Everest dijejaki, merayakan para pendaki yang keberaniannya melahirkan sebuah industri yang dikhawatirkan kini merusak puncak tertinggi dunia itu.

Empat hari perayaan yang disebut ”Everest Diamond Jubilee” berpuncak kemarin dengan anggota-anggota keluarga Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay, dua orang pertama yang menjejaki puncak itu, meletakkan karangan bunga di patung pasangan legendaris itu.

Cucu dan keponakan Hillary bersama dengan pendaki ternama Reinhold Messner, Tashi Tenzing (cucu Tenzing Norgay), dan anggota ekspedisi 1953 terakhir yang masih hidup, Kancha Sherpa, dibawa berkeliling Kathmandu dalam pawai kereta kuda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pendakian ke puncak tertinggi bumi—8.848 meter di atas permukaan laut—yang didanai Inggris itu mengubah pendakian gunung untuk selamanya dan membuat Hillary yang orang Selandia Baru dan Norgay yang pemandu Nepal itu menjadi dikenal di seluruh dunia.

Hillary dan Norgay mencapai puncak Everest pada 29 Mei 1953. Sejak itu, ribuan orang telah mencapai puncak tersebut.

”Hillary dan Tenzing adalah bintang rock dari tahun 1950-an sampai 1960-an,” kata putra Hillary, Peter, kepada AFP. ”Hal terbesar mengenai tahun 1953 adalah mereka menuju ke sesuatu yang tak diketahui.”

”Orang tidak tahu ada apa di atas sana, mereka tidak tahu apakah Anda tetap bisa sadar atau tidak, mereka tidak tahu apakah mereka bisa mendaki punggung gunung terakhir yang setajam pisau itu dan mendaki apa yang sekarang disebut Hillary Step,” katanya.

Adapun Tashi Tenzing mengatakan, ”Kita harus bangga bahwa dua orang besar telah membuka pintu tidak hanya pada pendakian Everest, tetapi juga pada pariwisata bagi rakyat Nepal. Ini hari besar bagi kami dan kami sebagai keluarga sangat gembira.”

Sejumlah tokoh pendaki gunung menghadiri pesta hari Rabu malam di istana mantan keluarga kerajaan Nepal di ibu kota Kathmandu.

Tenzing Norgay meninggal di Darjeeling, India, tahun 1986 dalam usia 71 tahun. Hillary, yang meninggal karena gagal jantung tahun 2008 pada usia 88 tahun, menghadiri perayaan 50 tahun pendakian itu tahun 2003.

Sementara itu, Pemerintah Nepal mempromosikan perayaan itu, banyak orang dalam komunitas daki gunung menyatakan kekhawatiran akan bahayanya komersialisasi berlebihan. Foto terakhir memperlihatkan antrean pendaki ke puncak dan sampah menggunung. (AFP/AP/DI)

Sumber: Kompas, Kamis, 30 Mei 2013 | 02:50 WIB

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB