Terungkap, Mengapa Laki-laki Cenderung Buncit

- Editor

Selasa, 22 Januari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LEIPZIG, GERMANY - MAY 23:  A man with a large belly eats junk food on May 23, 2013 in Leipzig, Germany. According to statistics a majority of Germans are overweight and are comparatively heavier than people in most other countries in Europe.  (Photo by Sean Gallup/Getty Images)

LEIPZIG, GERMANY - MAY 23: A man with a large belly eats junk food on May 23, 2013 in Leipzig, Germany. According to statistics a majority of Germans are overweight and are comparatively heavier than people in most other countries in Europe. (Photo by Sean Gallup/Getty Images)

Masyarakat menyaksikan, lemak pada laki-laki umumnya tertimbun pada bagian perut, sedangkan pada perempuan terutama tertimbun pada pinggul dan kaki. Penelitian terbaru menunjukkan, distribusi penyimpanan lemak yang bervariasi itu dipengaruhi faktor genetik.

LEIPZIG, GERMANY – MAY 23: A man with a large belly eats junk food on May 23, 2013 in Leipzig, Germany. According to statistics a majority of Germans are overweight and are comparatively heavier than people in most other countries in Europe. (Photo by Sean Gallup/Getty Images)

GETTY IMAGES–Seorang laki-laki dengan perut buncit makan makanan cepat saji di Leipzig, Jerman, 23 Mei 2013.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penelitian berjudul “Studi Hubungan Genom Distribusi Lemak Tubuh Mengidentifikasi Lokasi Lemak dan Efek Genetik Spesifik Jenis Kelamin” itu dimuat dalam jurnal Nature Communications edisi 21 Januari 2019 yang juga dipublikasikan sciencedaily.com. Penelitian dilakukan tim ilmuwan Universitas Uppsala, Swedia.

“Kita tahu bahwa perempuan perempuan memiliki kemampuan untuk lebih mudah menyimpan lemak di pinggul dan kaki, sementara laki-laki cenderung menumpuk lemak di sekitar perut ke tingkat yang lebih tinggi. Ini telah dikaitkan dengan efek hormon seks seperti estrogen. Tetapi mekanisme molekuler yang mengendalikan fenomena ini tidak diketahui,” kata Mathias Rask- Andersen, peneliti Departemen Imunologi, Genetika, dan Patologi Universitas Uppsala.

AFP PHOTO/STR/CHINA OUT–Dalam foto yang diambil 17 Juli 2018 ini terlihat dua orang perempuan yang kelebihan berat badan sedang bercakap-cakap ketika sedang menjalani perawatan di klinik pengurangan berat badan di Changchun, Provinsi Jilin, China.

Menjawab pertanyaan tersebut, para peneliti mengukur bagaimana lemak didistribusikan di hampir 360.000 peserta sukarela. Para peneliti menggunakan data dari UK Biobank, Inggris. Para peserta memberikan sampel darah untuk penelitian genotipe dan distribusi jaringan lemak. Dalam studi ini, jutaan varian genetik di seluruh genom diuji untuk hubungan dengan distribusi lemak ke lengan dan kaki.

Tim peneliti mengidentifikasi hampir seratus gen yang mempengaruhi distribusi jaringan adiposa atau jaringan lemak ke berbagai bagian tubuh manusia. Para peneliti juga melihat tingkat heterogenitas yang tinggi di antara jenis kelamin.

“Kami dikejutkan oleh sejumlah besar efek genetik yang lebih kuat pada perempuan. Setelah pemeriksaan lebih dekat, beberapa gen terkait ditemukan untuk menyandikan protein yang secara aktif membentuk matriks ekstraseluler, yang membentuk struktur pendukung sekitar sel. Temuan menunjukkan bahwa renovasi matriks ekstraseluler adalah salah satu mekanisme yang menghasilkan perbedaan dalam distribusi lemak tubuh,” kata Åsa Johansson, peneliti lain dari Universitas Uppsala.

Lemak yang tertimbun dalam tubuh dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit. Ada dua kategori kegemukan yang dikenal secara global. Kategori pertama adalah kelebihan berat badan atau overweight ditandai dengan indeks massa tubuh atau body mass index (BMI) > 25. Kategori kedua, obesitas yang ditandai BMI> 30. Baik kelebihan berat badan maupun obesitas telah mencapai proporsi epidemi secara global. Hampir 40 persen populasi dunia sekarang kelebihan berat badan dan 10,8 persen obesitas.

Obesitas ditetapkan untuk menjadi faktor risiko utama untuk penyakit dan kematian dini karena meningkatnya risiko diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan kanker. Distribusi jaringan lemak dalam tubuh manusia dikaitkan dengan risiko pengembangan penyakit kardiovaskular dan metabolisme.

Laki-laki memiliki jumlah lemak perut yang lebih besar daripada perempuan. Hal ini mungkin menjelaskan peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskular yang diamati pada laki-laki. Studi epidemiologis bahkan menunjukkan bahwa kemampuan untuk menyimpan lemak di sekitar pinggul dan kaki memberi perempuan perlindungan terhadap penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu, hasil dari penelitian ini dapat mengarah pada pengembangan intervensi baru untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

“Sistem biologis yang kami soroti dalam penelitian kami memiliki potensi untuk digunakan sebagai titik intervensi untuk obat baru yang ditujukan untuk meningkatkan distribusi lemak tubuh dan dengan demikian mengurangi risiko penyakit,” tutur Mathias Rask-Andersen.

Oleh SUBUR TJAHJONO

Symber: Kompas, 22 Januari 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB