Tentang Likuifaksi yang Bikin Rumah dan Pohon ‘Jalan’ Usai Gempa

- Editor

Minggu, 30 September 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rumah dan pohon ‘jalan’ akibat gempa di Sulteng Gempa yang mengguncang Sulawesi Tengah mengakibatkan munculnya lumpur dari permukaan tanah. Sampai-sampai, bangunan dan pohon amblas terseret lumpur. Fenomena tersebut dikenal sebagai likuifaksi.

Kepala Bagian Humas BMKG, Harry Tirto Djatmiko menjelaskan bahwa likuifaksi merupakan hilangnya kekuatan tanah sehingga tanah tersebut tidak memiliki daya ikat. Getaran yang dihasilkan dari gempa membuat tekanan air meningkat dan membuat sifat tanah berubah dari padat (solid) menjadi cair (liquid).

“Likuifaksi (adalah) tanah yang kehilangan kekuatan akibat diguncang oleh gempa, yang mengakibatkan tanah tidak memiliki daya ikat. Guncangan gempa meningkatkan tekanan air sementara daya ikat tanah melemah, hal ini menyebabkan sifat tanah berubah dari padat menjadi cair,” ujar Harry saat dikonfirmasi, Minggu (30/9/2018).

Seed dan Idriss (1971) dalam studinya juga menyebut likuifaksi terjadi di daerah yang rawan gempa bumi yang tersusun oleh endapan pasir dengan kepadatan rendah. Potensi likuifaksi dapat dipelajari dengan menggunakan uji penetrasi standard, uji penetrasi konus dan pengukuran kecepatan geser.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebelumnya diberitakan, fenomena tersebut terjadi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9). BNPB menerangkan, usai gempa di Sigi, terjadi fenomena penggemburan tanah. Akibatnya pondasi bangunan roboh yang menyebabkan amblas.

“Itu karena adanya likuifaksi. Saat gempa terjadi fenomena penggemburan tanah dimana tanah menjadi seperti lumpur atau cairan sehingga kehilangan kekuatan dan tegangan tanah. Hal ini yang menyebabkan sering pondasi rumah roboh,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.–Andhika Prasetia –

Sumber: detikNews, Minggu 30 September 2018

 

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB