Huawei pada Jumat (3/8/2018) pekan lalu sesumbar dapat menggantikan Samsung sebagai pembuat telepon pintar terbanyak di dunia pada akhir tahun depan. Sesumbar ini muncul hanya beberapa hari setelah data menunjukkan produksi Huawei melampaui Apple di posisi kedua terbanyak produsen telepon pintar.
Kepala Divisi Konsumen Huawei, Richard Yu, membuat pernyataan itu pada saat merilis hasil bisnis perseroan untuk paruh pertama tahun 2018. Huawei mengatakan telah mengirimkan lebih dari 95 juta telepon pintar atau terjadi peningkatan sekitar 30 persen.
“Tidak diragukan lagi bahwa kami menjadi nomor dua. Pada triwulan IV-2019, mungkin kita menjadi nomor satu,” kata Yu, di Shenzhen, di China selatan yang menjadi markas Huawei.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
REUTERS/STRINGER/FILE PHOTO–Seorang warga melintasi logo Huawei di kantor perusahaan itu, di Wuhan, Provinsi Hubei, China, akhir tahun 2012. Manajemen Huawei pada Jumat (3/8/2018) menyatakan sesumbarnya dapat menggantikan Samsung sebagai pembuat telepon pintar terbanyak di dunia pada akhir tahun depan.
Dia menyebut masa enam bulan terakhir adalah “luar biasa”. Huawei mengambil tempat kedua dari Apple di pasar telepon pintar global, menurut angka yang dirilis hari Selasa oleh pelacak industri teknologi International Data Corporation (IDC).
Raksasa Korea Selatan, Samsung, tetap berada di puncak pada April-Juni dengan pengiriman 71,5 juta telepon pintar dan pangsa pasarnya mencapai 20,9 persen. Huawei menjual 54,2 juta ponsel dengan pangsa pasar 15,8 persen, diikuti oleh 41,3 juta iPhone Apple yang memberikannya 12,1 persen dari pasar. Ini adalah pertama kalinya sejak awal 2010 bahwa Apple tidak berada di posisi dua teratas.
SPENCER PLATT/GETTY IMAGES/AFP–Produk-produk terbaru Apple Inc, seperti Iphone X, menjadi penopang utama kinerja keuangan perseroan. Namun, produk Apple kalah jumlahnya dari produksi Huawei pada tahun ini.
IDC mengatakan, 342 juta telepon pintar dikapalkan pada kuartal kedua, turun 1,8 persen dari periode yang sama tahun 2017 dan kuartal ketiga. Kejenuhan pasar dan kenaikan harga merupakan salah satu faktor yang dinilai sebagai pemicu terjadinya laju pertumbuhan yang melambat itu.
Sebagai pemimpin dalam peralatan telekomunikasi global, Huawei pada dasarnya diblokir dari penjualan telepon di Amerika Serikat atas dasar keamanan karena kecurigaan perusahaan terkait dengan pemerintah China. Huawei membantah tuduhan itu.
Huawei membuat terobosan di seluruh dunia dengan pengiriman volume tinggi handset yang lebih murah di Eropa, Afrika, dan Asia. Mo Jia, analis pasar smartphone berbasis di Shanghai dengan Canalys, mengatakan, mencapai tujuan akhir 2019 adalah sesuatu yang sangat menantang mengingat pasar lesu dan persaingan yang meningkat.
“Bagaimanapun, tidak dapat masuk pasar terbesar ketiga di dunia, yakni AS, adalah sebuah kelemahan. Agar Huawei melampaui Samsung, hal itu tergantung pada apakah dapat terus melaksanakan strategi saat ini mengejar volume produk kelas bawah,” tutur Mo. (AFP)–BENNY DWI KOESTANTO
Sumber: Kompas, 6 Agustus 2018