Pendidikan anak usia dini yang terus berkembang di Indonesia jangan terjebak pada penguasaan membaca, menulis, dan menghitung pada anak usia dini. Pendidikan anak usia dini lebih tepat jika difokuskan untuk memberi rangsang agar kreativitas anak-anak di usia emas (0-6 tahun) dapat ditumbuhkan.
Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ella Yulaelawati, di Jakarta, Jumat (6/4/2018), mengatakan, akses PAUD di Indonesia meningkat cepat. Target satu desa satu PAUD sudah mencapai 80.934 desa atau lebih dari 90 persen dari total desa. Percepatan PAUD di setiap desa juga didukung program Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU–Ella Yulaelawati
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
”Dengan ditetapkan layanan PAUD sebagai standar pelayanan minimal di daerah, kita sudah bisa bergerak kepada mutu. Pemerintah daerah harus mendukung peningkatan kualitas guru PAUD dengan pendidikan dan pelatihan sesuai standar. Selain itu, insentif kesejahteraan guru PAUD juga diharapkan semakin baik,” tutur Ella.
Anak-anak PAUD mengisi liburan dengan bermain dan menanam padi di sawah.
Menurut Ella, yang bisa jadi guru PAUD sebenarnya yang berlatar belakang pendidikan PAUD. Namun, kenyataannya, banyak pendidik PAUD yang hanya berpendidikan SMA atau di bawah.
”Mereka ditingkatkan setara diploma sehingga bisa berperan sebagai guru pendamping muda. Mereka dibekali dengan kompetensi untuk mendidik anak-anak usia dini secara tepat,” lanjut Ella.
Kesiapan belajar
Menurut Ella, PAUD amat relevan dalam upaya menumbuhkan kreativitas. Anak dalam periode usia dini sudah punya kesiapan belajar. ”Jadi, itu menstimulasi atau menumbuhkan kesukaan belajar dan potensi anak karena sudah ada bibitnya dalam diri anak,” kata Ella.
Mengutip penilaian Indeks Kreativitas Global 2015 oleh Martin Prosperity Institute, Ella menyebutkan, kreativitas masyarakat Indonesia terbilang rendah, di urutan ke-115 dari 135 negara. Indeks kreativitas dilihat dari aspek teknologi, talenta, dan toleran.
Ketua Umum Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) Netty Herawati mengatakan, pendidikan dan pelatihan bagi guru PAUD harus menjadi salah satu prioritas.
”Dengan guru yang bermutu dan berdaya, PAUD dapat mendidik anak-anak usia emas secara holistik integratif, terutama dalam memantau tumbuh kembang dan stimulasi kemampuan anak lewat bermain sambil belajar,” ucapnya.–ESTER LINCE NAPITUPULU
Sumber: Kompas, 7 April 2018