Siswa SMA/SMK sederajat di Indonesia kurang mendapat bimbingan secara menyeluruh terkait perencanaan kuliah dan karier. Akibatnya, banyak siswa yang mengambil bidang ilmu yang tidak dibutuhkan industri dan pembangunan saat ini dan ke depan.
Permasalahan utama ketidaktepatan siswa memilih jurusan di perguruan tinggi karena siswa tidak mengenal diri dan potensi yang dimiliki. Terlebih selama ini siswa kurang mendapat panduan, informasi terkini terkait beragam bidang, peta karier, dan dinamika industri. Padahal, saat ini muncul banyak profesi dan program studi baru yang dibutuhkan industri.
Founder & CEO Youthmanual Indonesia Rizky Muhammad, Rabu (4/4/2018), di Jakarta, mengatakan, berdasarkan penelitian yang dilakukan Youthmanual selama dua tahun terakhir dengan mendalami profil dan data lebih dari 400.000 siswa dan mahasiswa, ditemukan fakta sekitar 92 persen siswa SMA/SMK sederajat bingung dan tidak tahu akan menjadi apa ke depannya. Sebanyak 45 persen mahasiswa merasa salah mengambil jurusan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
–Suasana pameran pendidikan tinggi India yang merupakan rangkaian dari FICCI Higher Education Summit 2016 di New Delhi, pertengahan November 2016 lalu.
”Melihat permasalahan ini, sangat dibutuhkan program intervensi dini bagi siswa yang akan masuk perguruan tinggi,” kata Rizky.
–Pameran Pendidikan – Expo Pendidikan yang di selenggarakan oleh Vistaeducation di Hotel Mulia, Jakarta, Minggu (31/8/2014), mendatangkan 4 (empat) negara yaitu Amerika, Australia, Singapura, dan Inggris.
Bimbingan konseling
Menurut Rizky, dengan dinamika industri dan peta karier yang berubah, tentunya dibutuhkan intervensi dan panduan persiapan kuliah dan karier yang menyeluruh. Sayangnya, di sekolah pun guru kesulitan mendapatkan informasi dan pemahaman terkini tentang dinamika industri dan karier saat ini. Apalagi kadang fungsi bimbingan konseling (BK) di sekolah kurang maksimal, bahkan banyak jam BK yang dikurangi.
Youthmanual selaku perusahaan rintisan yang menjadi platform persiapan kuliah dan karier untuk membantu siswa SMA/SMK sederajat mendapatkan bimbingan pemilihan jurusan kuliah, masa perkuliahan dan bimbingan karier secara daring yang bersifat menyeluruh, terintegrasi, dan berkesinambungan, serta mendapat dukungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristek dan Dikti).
Dukungan diberikan lewat program Inkubasi Berbasis Teknologi di bawah naungan Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi. Melalui laman www.youthmanual.com, siswa dapat mengeksplorasi ribuan informasi terkait peta karier, profesi, program studi, hingga ribuan kampus di seluruh Indonesia.
Siswa dapat melihat nilai kecocokan diri terhadap masing-masing program studi dan profesi yang ada. Selanjutnya, siswa dapat melakukan langkah-langkah nyata dan membangun curriculum vitae untuk merealisasikan mimpi dan cita-citanya. Laman dapat diakses secara gratis dengan akun media sosial.
Direktur Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi Kemristek dan Dikti Retno Sumekar mengatakan, kegalauan siswa dan salah jurusan adalah permasalahan nyata yang dapat berdampak besar terhadap produktivitas dan perkembangan bangsa, apalagi di era revolusi industri 4.0.
”Kami mendorong inovasi-inovasi baru untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan besar yang ada. Sebab, hanya bangsa kita yang mengerti permasalahan-permasalahan yang ada di negara ini. Youthmanual.com sebagai inovasi baru anak bangsa adalah salah satunya yang kami dorong,” ujar Retno.
Dengan Youthmanual, diharapkan siswa SMA/SMK sederajat tidak lagi bingung akan menjadi apa di masa depan dan mahasiswa tidak lagi merasa salah mengambil jurusan.
Melalui Youthmanual, siswa mendapatkan bimbingan kuliah dan karier daring secara menyeluruh yang dimulai dengan mengikuti berbagai tes penelusuran minat, bakat, dan potensi. Kemudian siswa dapat melihat kecocokan dengan beragam program studi dan profesi, eksplorasi bidang dan peta karier yang ada saat ini, serta merancang langkah-langkah nyata agar mereka menjadi generasi yang kuat, berdaya, produktif, dan bercita-cita tinggi dalam mencapai mimpi mereka. (ELN)–ESTER LINCE NAPITUPULU
Sumber: Kompas, 5 April 2018