Alarm bagi Bangunan Tinggi di Indonesia

- Editor

Rabu, 17 Januari 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ambrolnya mezanin lantai satu Menara II Gedung Bursa Efek Indonesia menjadi alarm untuk mengevaluasi kualitas konstruksi gedung tinggi di Indonesia, terutama terkait risiko gempa bumi. Bangunan tinggi yang menjadi tren di banyak kota berisiko menimbulkan banyak korban jika tidak dibangun dengan benar.

”Kejadian ini harus dikaji komprehensif dan dicari akar soalnya. Dari situ, kita bisa menarik pelajarannya ke depan, terutama untuk mengevaluasi struktur sejenis yang bisa jadi dibangun di tempat lain,” kata Guru Besar Rekayasa Struktur, Fakultas Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung, Iswandi Imran, Selasa (16/1), dihubungi dari Jakarta.

Ketua Ahli Rekayasa Gempa Indonesia Wayan Sengara mengatakan, kegagalan konstruksi bangunan di BEI amat mengkhawatirkan mengingat Indonesia juga rentan gempa bumi. ”Belum ada gempa saja sudah roboh, bagaimana jika terjadi gempa? Kita perlu mengevaluasi bangunan-bangunan lain, terutama di struktur tambahan seperti ini, karena sering kali tidak diperhatikan dalam proses pemantauan gedung,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Wayan, kejadian ini seharusnya tak boleh terjadi pada bangunan tinggi. ”Gedungnya kemungkinan masih kokoh. Namun, ada masalah di detail bagian mezanin. Bisa terjadi kekeliruan dalam konstruksi sehingga perlu penelitian,” katanya.

Ahli konstruksi dari Universitas Islam Indonesia yang juga anggota Unsur Pengarah Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sarwidi, juga mengingatkan, kejadian ini harus menjadi cermin bagi bangunan-bangunan tinggi lain di Indonesia. Dalam banyak kejadian gempa bumi, beberapa gedung bertingkat yang seharusnya didesain sesuai standar berlaku, roboh. Itu terjadi antara lain saat gempa Yogyakarta pada tahun 2006 dan gempa Padang tahun 2009.

Kota Lain
Terkait keamanan gedung bertingkat, menurut Iswandi, Jakarta sebenarnya selangkah lebih maju dibanding daerah lain di Indonesia karena sejak zaman Gubernur Ali Sadikin memiliki Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG) independen yang terdiri dari perwakilan akademisi dan asosiasi ahli konstruksi. ”Gedung BEI mestinya sudah dievaluasi TABG saat itu, tetapi mungkin bagian mezaninnya luput dari pemantauan,” kata Iswandi, yang juga anggota TABG DKI Jakarta sejak 2013.

Menurut Iswandi, TABG bertugas mengevaluasi secara independen kelayakan desain konstruksi bangunan tinggi di atas 8 lantai, termasuk risiko gempa. ”Keberadaan TABG baru ditiru kota-kota lain, seperti Bandung dan Surabaya. Namun, sebagian besar kota di Indonesia belum memilikinya sehingga lebih sulit terpantau,” ucapnya. (AIK)

Sumber: Kompas, 17 Januari 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB