Ilmu Aktuaria Belum Berkembang Optimal

- Editor

Sabtu, 15 April 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilmu aktuaria belum berkembang secara optimal di Indonesia. Padahal, ilmu untuk mengukur risiko keuangan tersebut sangat dibutuhkan seiring berkembangnya bisnis asuransi, dana pensiun, hingga reksa dana.

“Tercatat di Indonesia baru ada 193 sarjana aktuaris yang terdaftar di pemerintah. Total dengan ajun aktuaris dan konsultan tidak lebih dari 500 orang,” kata Kepala Pusat Pembinaan Profesi Keuangan Kementerian Keuangan Langgeng Subur dalam peresmian program studi (prodi) aktuaria di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (14/8). Turut hadir Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Dimyati.

Menurut Rektor UI Muhammad Anis, keputusan membuka prodi aktuaria terwujud setelah berdiskusi dengan Kemenkeu dan Otoritas Jasa Keuangan. Pasalnya, selama ini profesi aktuaria di berbagai perusahaan di Indonesia masih mengandalkan konsultan yang mayoritas berasal dari luar negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Tentunya Indonesia bisa mencetak aktuaris sendiri yang bermutu dan mampu bersaing di Asia Tenggara,” kata Anis.

Prodi yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi Prudential Indonesia dan Risk Management, Economic Sustainability and Actuarial Science Development in Indonesia (Readi) Project ini akan menerima mahasiswa baru pada 2018.

Readi Project adalah hibah dari Pemerintah Kanada kepada Indonesia untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa S-1 hingga S-3, dosen, serta aktuaris profesional agar bisa menambah ilmu di Kanada.

“Indonesia memiliki potensi sangat besar untuk ilmu aktuaria. Melalui Readi Project, Kanada dengan senang hati berbagi ilmu dengan mahasiswa dan profesional dari Indonesia,” ujar Direktur Regional Readi Project William Duggan.

Selain UI, prodi aktuaria baru ada di Institut Pertanian Bogor yang kini sudah pada angkatan kuliah kedua. Di Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Universitas Pelita Harapan, aktuaria merupakan salah satu bidang peminatan di prodi Matematika dan Statistik.

Selain ilmu aktuaria belum tersosialisasi di masyarakat, alasan prodi ini ditakuti atau dihindari karena mahasiswanya harus berkemampuan matematika tinggi. (DNE)
—————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 15 Agustus 2017, di halaman 5 dengan judul “Ilmu Aktuaria Belum Berkembang Optimal”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB