Mahasiswa ITB Ikuti International Youth Science Forum

- Editor

Senin, 8 Agustus 2011

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DELAPAN mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) mengikuti London International Youth Science Forum (LIYSF) di London Imperial College yang digelar tanggal 27 Juli hingga 10 Agustus mendatang.

Ketua delegasi Indonesia ke forum LIYSF, Yosi Ayu Aulia dari jurusan mikrobiologi ITB, di London, Jumat mengatakan LIYSF yang digelar untuk ke 52 kalinya itu secara resmi dibuka Kamis (28/7) siang.

Menurut Yosi, acara diawali dengan parade bendera dari masing-masing negara partisipan, dibuka secara resmi oleh Profesor Richard O’Kelly, presiden LIYSF yang juga menjabat sebagai Vice President of Learning Innovation Dublin City University.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Acara kemudian dilanjutkan pidato kunci oleh Profesor John Shepherd dari Southampton University UK, Profesor Julia Buckingham dari University of Sheffield, dan Profesor Ralph Rayner dari Institute of Marine Engineering.
Menurut Yosi Ayu Aulia, acara dilanjutkan dengan dengan kuliah mengenai epidemiologi oleh Roy Anderson dari School of Public Health Imperial College dan ditutup dengan pesta selamat datang yang diikuti sekitar 200 peserta dari 50 negara dan panitia penyelenggara LIYSF 2011.

Prof John Shepherd dari Southampton University UK dalam pidato yang berjudul ”Sea for Life” mengemukakan bahwa lautan adalah wahana ilmu pengetahuan dan penopang kehidupan yang masih sangat luas dan sangat penting namun sangat minim pemahaman sehingga sangat dibutuhkan untuk terus dieksplorasi.

Lautan tidak hanya berfungsi sebagai sumber daya alam, namun juga sebagai penjaga iklim dan penyerap CO2. Oleh karena itu, eksplorasi dan perkembangan ilmu pengetahuan tentang laut sangat dibutuhkan dunia ini karena laut memiliki fungsi yang vital bagi kelangsungan kehidupan di dunia.
Masih menurut Yosi Ayu Aulia, delapan utusan ITB menjadi satu-satunya wakil Indonesia dalam ajang tahunan yang akan diikuti oleh lebih dari 50 negara dunia.

LIYSF diikuti oleh akademisi dari berbagai perguruan tinggi yang berasal dari berbagai negara, seperti negara-negara di Eropa, yakni Jerman, Swiss; Asia seperti Malaysia, Jepang, Korea; serta negara Amerika.(ant-24)

Sumber: Suara Merdeka, 8 Agustus 2011

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB