Penggunaan Gawai; Panduan bagi Sekolah Disiapkan

- Editor

Selasa, 16 Februari 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Untuk mengatur penggunaan gawai di sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedang menyiapkan ketentuan khusus. Namun, sebelumnya akan dilakukan kajian dan diskusi kelompok terfokus dengan orangtua dan guru guna melihat peluang serta risiko memperbolehkan anak untuk memakai gawai di sekolah.

Hal itu dikemukakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Senin (15/2), di Jakarta. “Dari hasil diskusi kelompok terfokus itu akan disusun panduan bagi sekolah terkait penggunaan gawai, disesuaikan kondisi setiap sekolah,” ujarnya.

Hal yang perlu diingat, lanjut Anies, guru dan kepala sekolah adalah konduktor pembelajaran di dalam kelas dan sekolah. Mereka adalah pihak yang paling mengetahui kondisi di lokasi belajar sehingga perlu aktif memikirkan kebijakan penggunaan gawai yang tepat. Dalam hal ini, aspek kesempatan belajar dan keamanan anak harus menjadi pertimbangan utama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Anies menjelaskan, gawai seperti juga teknologi lain adalah pisau bermata dua. Gawai dapat membawa manfaat sebagai media pembelajaran, bahkan bisa memperkecil jurang kesenjangan. Di sisi lain, gawai juga bisa membawa dampak negatif.

“Saat Presiden membahas ini di rapat terbatas, 20 Januari lalu, arahannya ialah perlu dilakukan kajian lengkap sebelum kebijakan gawai di sekolah dikeluarkan. Jangan buru-buru membuat kebijakan,” kata Anies.

Rencana kebijakan pelarangan penggunaan gawai di sekolah dinilai praktisi pendidikan dari komunitas guru Cikal, Bukik Setiawan, sebagai kebijakan kontraproduktif di zaman serba digital. Pelarangan justru akan memicu penggunaan berlebihan di luar jam sekolah.

Agenda penting yang saat ini sering dilupakan adalah literasi digital atau pemberantasan buta digital. “Kita semua harus ikut mengawasinya karena sudah tak mungkin melarang anak memakai perangkat digital,” ujar Bukik.

Sementara pengamat pendidikan karakter, Doni Koesoema, menilai, pemakaian internet untuk mencari informasi demi tugas sekolah harus didampingi guru dan orangtua. Siswa menghadapi risiko terpapar informasi negatif karena sistem internet di Indonesia belum mampu sepenuhnya membendung situs negatif, seperti situs porno. (LUK)
—————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 16 Februari 2016, di halaman 11 dengan judul “Panduan bagi Sekolah Disiapkan”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB