Potensi OTEC Terkendala Dana Investasi

- Editor

Rabu, 26 Agustus 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banyaknya pesisir yang langsung bersentuhan dengan laut dalam dan faktor suhu laut yang sesuai menjadikan Indonesia sebagai negara paling potensial untuk pengembangan konversi energi termal lautan. Namun, tingginya biaya investasi jadi kendala utama terwujudnya teknologi tersebut.

Kepala Departemen Sistem Mesin Kelautan Universitas Darma Persada, Jakarta, Muswar Muslim pada Seminar Internasional Pengembangan Energi Samudra di Asia Pasifik, di Jakarta, Senin (24/8), menjelaskan, rata-rata suhu permukaan laut di Indonesia sekitar 30 derajat celsius dan suhu laut di kedalaman 500-1.000 meter mencapai 5 derajat celsius. Perbedaan suhu yang konstan ini membuat pesisir Indonesia sangat cocok untuk pemanfaatan konversi energi termal laut (OTEC).

Muswar menjelaskan, cara kerja teknologi OTEC adalah dengan mengubah zat amonia (NH3) jadi uap akibat perbedaan temperatur, yang bisa untuk menggerakkan turbin. Turbin ini menghasilkan listrik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Potensi energi OTEC di Indonesia mencapai 222 gigawatt per hari, dari 70 persen garis pantai total 95.000 kilometer. Sebanyak 20 titik telah dipetakan, seperti Aceh, Sumatera Utara, Bali, Nusa Tenggara, Maluku Tengah, Maluku Utara, Sulawesi Utara, dan Papua.

Kepala divisi Perencanaan Energi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Agus Sugiyono mengatakan, pengembangan teknologi itu terkendala dana. Sekitar 1980, OTEC diteliti ilmuwan Institut Teknologi Bandung dan Kementerian ESDM. Namun, penelitian tersebut terhenti karena masalah dana.

Umumnya menciptakan sumber energi baru dan terbarukan butuh investasi hingga 8.000 dollar AS per kW. Bandingkan dengan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) 2.000 dollar AS atau pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batubara yang hanya 1.000 dollar AS per W. Saat ini peneliti BPPT berhasil membuat pembangkit listrik berkapasitas 10 kW dengan energi arus laut.

Ketua Asosiasi Energi Samudra untuk Asia Pasifik Prof Kamaruddin Abdullah mengatakan, Indonesia bisa mencontoh Jepang yang pada 2013 mengembangkan OTEC berdaya 50 kW. Tiongkok membangun OTEC di Pulau Hainan berkapasitas 10 mW dan akan selesai 2017.

Selain OTEC, Indonesia juga memiliki potensi sumber energi dari arus laut, gelombang laut, dan pasang surut laut yang dapat dijadikan sumber energi. “Dari target 23 persen sumber energi baru terbarukan pada bauran energi 2025, kami berharap energi laut menyumbang sekitar 5 persen,” ujar Kamaruddin. (B12)
—————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 26 Agustus 2015, di halaman 14 dengan judul “Potensi OTEC Terkendala Dana Investasi”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 9 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB