Sirkulasi siklonik terpantau di sekitar perairan wilayah Indonesia hingga beberapa hari ke depan. Pada saat bersamaan, mengalir udara basah dari Samudra Hindia. Kondisi ini memicu peningkatan potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang.
Peringatan dini ini dikeluarkan Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Mulyono R Prabowo, Senin (23/4/2018). Peningkatan potensi hujan dan angin kencang ini diperkirakan terjadi hingga 25 April 2015.
Analisis BMKG, sirkulasi siklonik terjadi di Laut China Selatan sebelah barat laut Kalimantan (level 925/900 milibar), di barat daya Sumatera (level 925/900 mb), Selat Karimata (level 925/900 mb), dan Maluku Utara (level 925/800 mb).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
–Pantauan atmosfer Indonesia dari citra satelit Himawari-8 EH pada 23 April 2018 menunjukkan suhu puncak awan yang didapat dari pengamatan radiasi pada panjang gelombang 10,4 mikrometer yang kemudian diklasifikasi dengan pewarnaan, yakni warna hitam atau biru menunjukkan tidak terdapat pembentukan awan yang banyak (cerah), sedangkan semakin dingin suhu puncak awan, dengan warna mendekati jingga, menunjukan pertumbuhan awan yang signifikan dan berpotensi terbentuknya awan kumulonimbus. Sumber: BMKG, 2018
Adapun konvergensi atau pemusatan angin terbentuk memanjang dari Jambi, Selat Karimata bagian tengah, Kalimantan Barat, Laut Sulawesi. Daerah belokan angin terdapat di wilayah Bengkulu, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku.
Wilayah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem ini di antara lain pesisir barat Sumatera, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Gelombang tinggi
Potensi gelombang dengan tinggi 2,5-4 meter diperkirakan terjadi di perairan barat Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue hingga barat Kepupauan Mentawai, perairan Bengkulu-Enggano, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa hingga Sumbawa, Selat Bali-Selat Lombok-Selat Alas bagian selatan, perairan selatan Pulau Sumba-Pulau Sawu.
”Masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin,” kata Mulyono.
Hujan di Jakarta
Analisis prakirawan BMKG untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Senin ini, pada pagi hari diperkirakan umumnya berawan. Hujan ringan berpotensi di Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan. Hujan intensitas sedang di Kepulauan Seribu dan Jakarta Utara.
Siang hari juga didominasi berawan dengan hujan ringan di Kepulauan Seribu, hujan sedang di Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Jakarta Barat. Sementara hujan lebat berpeluang di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
Pada malam hari, hujan ringan berpeluang di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, dan Jakarta Pusat.
Dengan perkiraan ini, kewaspadaan terutama pada potensi hujan disertai kilat dan angin kencang dengan durasi singkat di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan antara menjelang siang dan malam.
Jadi, jika Anda hendak bepergian hari ini di sekitar Jakarta, tidak ada salahnya mempersiapkan diri dengan mantel atau payung.–AHMAD ARIF
Sumber: Kompas, 23 April 2018