PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meningkatkan pemanfaatan kanal elektronik untuk memacu transaksi nontunai. Inovasi fitur layanan berbasis teknologi ditingkatkan agar memberi nilai tambah layanan bagi nasabah.
Jaringan atau kanal elektronik yang dimiliki Bank Mandiri antara lain berupa layanan perbankan internet (internet banking), layanan perbankan bergerak (mobile banking), dan transaksi perbankan melalui pesan layanan singkat (SMS banking).
Jumlah transaksi elektronik Bank Mandiri pada Januari-Juni 2015 sebanyak 1,062 miliar transaksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan data Bank Indonesia, per Juni 2015 ada 40,301 juta kartu elektronik yang beredar di Indonesia dengan transaksi Rp 663 miliar.
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo di sela-sela Mandiri Karnaval dalam rangka memperingati ulang tahun ke-17 Bank Mandiri, Sabtu (24/10), di Jakarta menyebutkan, upaya meningkatkan penggunaan kanal elektronik melalui berbagai kegiatan. Kegiatan itu antara lain berupa pameran usaha kecil dan menengah (UKM) binaan serta pelaku usaha kuliner. Dalam kegiatan itu, seluruh transaksi menggunakan uang elektronik atau e-money. Untuk itu, bank menyiapkan gerai penjualan kartu uang elektronik.
Bank Mandiri juga meluncurkan fitur bulk payment service pada sistem Mandiri Cash Management. Sistem ini adalah saluran distribusi elektronik bagi nasabah korporasi untuk melakukan aktivitas transaksi di masing-masing rekening.
Fitur bulk payment service merupakan fitur layanan transaksi pembayaran bersifat massal. Fitur ini diterapkan untuk membayar listrik dan pajak.
Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan, nasabah korporasi dapat meningkatkan kualitas pengelolaan arus kas. Kebutuhan transaksi yang bersifat massal bisa dilakukan dalam satu proses. Mekanisme kerja fitur bulk payment service sudah terintegrasi dengan sistem di PT PLN (Persero) dan otoritas perpajakan Direktorat Jenderal Pajak.
Per September 2015, ada 14.000 perusahaan di Indonesia yang telah memanfaatkan sistem layanan Mandiri Cash Management. Frekuensi transaksi mencapai 81,5 juta dengan nilai sekitar Rp 3.100 triliun.
Budi menyebutkan, keberadaan fitur baru ini diharapkan dapat menjangkau nasabah korporasi baru.
Kartika menyampaikan, inovasi teknologi informasi komunikasi layanan perbankan akan terus ditingkatkan.
Pada segmen layanan UKM, Bank Mandiri berkomitmen melanjutkan program Wirausaha Muda Mandiri yang sudah dimulai sejak 2007. Begitu juga dalam program Wirausaha Muda Bidang Teknologi Mandiri yang baru berjalan sejak 2014. “Pembinaan ini menjadi komitmen selain penyaluran kredit bagi wirausaha,” ujar Kartika. (MED)
——————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 26 Oktober 2015, di halaman 20 dengan judul “Transaksi Elektronik Ditingkatkan”.